Ali Dan Syi’ahnya Sebaik-baik Makhluk Allah (II)

Bantahan (Bagian ke II) Atas:

“Tafsir Surat Al-Bayyinah Ayat Yang ke 7. Menurut Syiah”

Hadis Riwayat Imam Ali as.

1) Al Khawârizmi, Ibnu Mardawaih dan Al Hiskâni:

Dengan sanad bersambung kepada Ismail ibn Ziyâd al Bazzâr dari Ibrahim ibn Muhâjir, ia berkata, Yazid ibn Syurâhil al Anshari –juru tulis Ali- menyampaikan hadis kepadaku, ia berkata, “Aku mendengar Ali as. berkata, ‘Rasulullah saw. meesabda kepadaku ketika beliau bersandar di dadaku-, ‘Hai Ali, tidakkah engkau mendengar firman Allah –Ta’ala-:

إِنَّ الذينَ آمَنُوا و عَمِلُوا الصالِحاتِ أُولَئِكَ هُمْ خيرُ البَرِيَّةِ.؟

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS 98:7)

هُمْ أنت وَ شيعتُكَ، و مَوْعِدِيْ و مَوْعِدُكم الحوضُ إذا جاءَتِ الأُمَمُ للِحسابِ يومَ القيامة تُدْعَوْنَ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ.

“Mereka itu adalah kamu dan Syi’ahmu. Tempat perjumpaanku dan kamu adalah telaga, Al-Haudh. Ketika umat manusia untuk hisab, kalian akan dipanggil dalam keadaan berseri-seri.”[1]

Hadis Riwayat Imam Muhammad al Baqir as.

2) Ath Thabari: Dengan sanadnya, Ibnu Humaid menyampaikan hadis kepada kami, ia berkata, Isa ibn Farqad menyampaikan hadis kepada kami, dari Abu al Jârud dari Muhammad ibn Ali:

أُولَئِكَ هُمْ خيرُ البَرِيَّةِ

Nabi saw. bersabda:

أنت يا علِيُّ وَ شيعتُكَ

“Engkau dan Syi’ahmu, hai Ali.”[2]

Dalam Syawâhid at Tanzîl-nya, al Hâfidz al Hakim al Hiskâni meriwayatkan tafsir ayat tersebut dari Imam Muhammad al Baqir as. (Imam Kelima Syi’ah Imamiyah, Ja’fariyah Istnâasyariyah) dari berbagai jalur periwayatan:

A) Dari Israil dari jabir ibn Yazid al Ju’fi dari Abu Ja’far Muhammad ibn Ali as., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda (tentang ayat):

إِنَّ الذينَ آمَنُوا و عَمِلُوا الصالِحاتِ أُولَئِكَ هُمْ خيرُ البَرِيَّةِ.؟

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS 98:7)

هُمْ أنت وَ شيعتُكَ يا عِلي.

“Hai Ali, mereka itu adalah kamu dan Syi’ahmu.”

B) Dari Syaddâd al Ju’fi dari jabir dari Ja’far Muhammad ibn Ali as., ia berkata, (hadis yang sama).

C) Dari Syaddâd ibn Rusyaid dan dari ‘Amr ibn Syimr keduanya dari Ja’far Muhammad ibn Ali as., ia berkata, (hadis yang sama).

D) Dari Israil dan Abân ibn Taghlib dari Jabir (hadis yang sama).

E) Dari ‘Amr ibn Syimr dari Jabir dari Abu Ja’far dari Nabi saw. bersabda (terkait dengan ayat):

إِنَّ الذينَ آمَنُوا و عَمِلُوا الصالِحاتِ أُولَئِكَ هُمْ خيرُ البَرِيَّةِ. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS 98:7)

هُمْ أَنْتَ وَ شِيْعَتُكَ، تَردُ عَلَيَّ أنتَ وَ شيعتُكَ راضين مرضِيِّيْنَ.

“Mereka adalah engkau dan Syi ‘ahmu. Engkau dan Syi’ahmu akan datang menemuiku dalam keadaan ridha dan diriidhai.”

F) Dari Mas’ud ibn Sa’ad al Ju’fi dari Jabir al Ju’fi dari Abu Ja’far tentang firman Allah:

إِنَّ الذينَ آمَنُوا و عَمِلُوا الصالِحاتِ أُولَئِكَ هُمْ خيرُ البَرِيَّةِ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS 98:7)

Beliau berkata, “Yang dimaksud dengan mereka adalah Ali dan Syi’ahnya.”Catatan:

Pertama, Dalam tafsir besanya, ath Thabari tidak menukil sebuah riwayat dari seorang mufassir-pun selain Imam Muhammad al Baqir as. yang menafsirkan ayat di atas dengan tafsiran yang telah Anda baca,. Dan ia tidak memberikan komentar yang bernada meragukan, misalnya. Itu dapat menjadi indikasi kuat bahwa beliau menerimanya.

Kedua, Al Hakim al Hiskâni dalam Syawahid at Tanzîl-nya telah menetapkan ayat di atas sebagai ayat yang turun untuk keutamaan Imam Ali as. dan ia mendukungnya dengan belasan riwayat dari para sahabat dan Imam al Baqir as. Hadis 1125- hadis1148.

Ketiga, Ibnu Hajar al Haitami asy Syafi’i juga menegaskan bahwa ayat ini turn berkenaan dengan keutamaan Imam Ali dan Syi’ahnya. Ia menggolongkannya sebagai ayat ke 11 dan mendukungnya dengan hadis riwayat Ibnu Abbas (hadis nomer 7).[3]

Keempat, Al Alûsi juga menyebutkan beberapa riwayat yang mendukung bahwa ayat ini turun untuk menjelaskan keutamaan Imam Ali as. dan keluarganya[4].

Setelah semua bukti ini, masihkan ada yang menggolongkan tafsir ayat di atas berdasarkan hadis sahih riwayat para ulama Ahlusunnah wal Jama’ah sebagai tafsir Syi’ah dengan maksud mendiskriditkannya?!

Apa yang dilakukan sebagian pembenci Ahlulbait as. dengan menabur keraguan di seputar keadalian dan kejujuran Abu al Jarud andai kita terima tidaklah cukup alasan untuk melemahkannya dan kemudian menolaknya, sebab:

Pertama, Pencacatan atas Abu al Jarud, seperti dapat Anda saksikan, terkesan tidak adil… ia pencacatan yang diilhami oleh perselisihan mazhab… pencacatan dan luapan emosi para penjarh itu yang mereka muntahkan ke atas Abu al Jarud adalah karena kesyi’ahannya… dan karenanya semua tuduhan dan cercaan halal bagi para pencacat itu… mereka mengatakan Abu al Jârûd seorang kadzdzâb/pembohong! Tetapi jika Anda bertanya, adakah bukti kebohongannya? Pasti jawabnya singkat: Riwayat-riwayat keutamaan Ahlulbait itu sebaik-baik bukti kebohongannya!! Itu semua adalah gaya lama peninggalan para tiran bani Umayyah dan bani al Abbas yang telah mendidik kaum Nawashib, anjing-anjing nereka, kilâbun nâr, untuk selalu menjulurkan lidah najisnya ke wajah setiap para pecinta keluarga suci Nabi saw. dan periwayat hadis-hadis keutamaan Ahlulbait as. dengan berbagai cercaan, caci maki, tuduhan palsu dan penfasikan serta pembid’ahan!!

Masalah ini panjang untuk dibicarakan di sini, semoga kami berkesempatan membahasnya secara khusus dalam kesempatan lain. Namun saya akan ajak pembaca meperhatikan beberapa data di bawah ini agar menjadi jelas benang merah permasalahannya.

Segera setelah menancapkan taring kekuasaannya, Mua’wiyah putra pasangan Abu Sufyan dan Hindun (si perobek perut dan pengunyah jantung Hamzah pamanda Nabi saw.) mengeluarkan beberapa titah kepada seluruh aparatnya, di antaranya:

Mu’awiyah menulis surat keputusan yang dikirimkan kepada para gubenur dan kepala daerah segera setelah ia berkuasa:

أن برِئَت الذمة مِمن روى شيئا فِي فَضْلِ أبِي تُراب و أهْلِ بَيْتِهِ .

“Lepas kekebalan bagi yang meriwayatkan sesuatu apapun tentang keutamaan Abu Thurab (Imam Ali as. maksudnya-pen) dan Ahlulbaitnya.”

Maka setelah itu –kata al Madâini, seorang sejarawan kondang Ahlusunnah- para penceramah di setiap desa dan di atas setiap mimbar berlomba-lomba melaknati Ali dan berlepas tangan darinya serta mencaci makinya dan juga Ahlulbaitnya. Masyarakat paling sengsara saat itu adalah penduduk kota Kufah sebab banyak dari mereka adalah Syi’ah Ali as. Dan untuk lebih menekan mereka, Mu’awiyah mengangkat Ziyad ibn Sumayyah sebagai gubernur kota tersebut dengan menggabungkan propinsi Basrah dan Kufah. Ziyad menyisir kaum Syiah –dan ia sangat mengenali mereka, sebab dahulu ia pernah bergabung dengan mereka di masa Khilafah Ali as.. Ziyad membantai mereka di manapun mereka ditemukan, mengintimidasi mereka, memotong tangan-tangan dan kaki-kaki mereka, menusuk mata-mata mereka dengan besi mengangah dan menyalib mereka di atas batang-batang pohon kurma. Mereka juga diusir dari Irak, sehingga tidak ada lagi dari mereka yang terkenal.[5]

Setelah menyusulnya dengan beberapa surat perintah yang menganjurkan pembuatan hadis-hadis keutamaan yang bertujuan menandingi keutamaan Ali as., Mua’wiyah menyusulnya dengan surat kelima sebagai di bawah ini:

انْظُرُوْا إِلَى مَن قَامَتْ عليهِ الْبَيِّنَةُ أنَّهُ يُحِبُّ عَلِيًّا وَ أهْلَ بَيْتِهِ فَامْحُوْهُ مِنَ الدِّيوَانِ وَ أسْقِطُوا عَطَاءَهُ وَ رِزْقَهُ.

“Perhatikan siapa yang terbukti mencintai Ali dan Ahlulbaitnya maka hapuslah namanya dari catatan sipil negara, gugurkan uang pemberian untuknya!”

Tidak puas dengan itu, Mu’awiyah malayangkan surat keenam:

مَنْ اتَّهَمْتُمُوْهُ بِمُوَالاَةِ هَؤُلاَءِ القَوْمِ فَنَكِّلُوْا بِهِ وَ اهْدِمُوْا دَارَهُ.

“Barang siapa yang kamu curigai mencintai Ali dari mereka maka jatuhkan sangsi berat atasnya! Hancurkan rumahnya!”

Jadi, sekedar tertuduh mencintai Imam Ali as. dan para Syi’ahnya sudah cukup alasan untuk dijatuhi hukuman dan sanksi berat atasnya. Maka tidak ada yang menderita lebih dari penduduk Irak, khususnya kota Kufah, sampai-sampai seorang dari Syi’ah didatangi temannya yang ia percayai lalu masuk ke rumahnya dan ia menyampaikan beberapa rahasia, ia takut dari pembantu dan budaknya. Dan ia tidak menyampaikannya sebelum ia meminta sumpah dengan sumpah yang berat untuk tidak menyebarkannya.

Maka tidaklah berlebihan kekhawatiran sebagian pemerhati Sunnah Nabi saw. bahwa sikap sebagian Muhaddis kita itu sebenarnya akibat sikpa provokatif rezim Umawiyyah, khususnya Mu’awiyah di atas.

Cob Anda perhatikan dengan seksama kesamaan antara semangat sebagian Muhaddis dalam mencacat setiap periwayat keutamaan Imam Ali as. dan Ahlulbait as. dengan politik Mu’wiyah di atas.

Kedua, Ternyata hadis riwayat tafsiran Nabi saw. itu telah diriwayatkan oleh banyak sahabat.

Ketiga, Anggap benar Abu al Jurud, perawi tafsir itu dari Imam Muhammad ibn Ali al Baqir as. adalah cacat, bukankah ternyata tafsiran itu tidak hanya diriwayatkan dari Imam Al Baqir as. dari jalur Abu al Jârud!

Jadi jika mereka bernafsu menggugurkan hadis tersebut hendaknya mencacat seluruh jalur periwayatnnya.

Atau mereka (Neo Nawashib/Salafi/wahhabi) hendak mengatakan bahwa Imam Al Baqir itu jahil dalam tafsir sehingga tidak layak dijadikan rujukan![6] Atau riwayatnya dari Nabi saw. tidak mu’tabarah, sebab beliau tidak hidup sezaman dengan kakek beliau; Nabi saw. sehingga riwayatnya terputus dan mursal dalam istilah ilmu hadis, seperti yang telah dikatakan Luqman bin Muhammad Ba’abduh dalam artikelnya?!

Mengapakah hadis mursalnya Imam al Baqir as. didha’ifkan sementara hadis mursalnya Sa’id ibn Musayyib (menantu Abu Hurairah) disahihkan[7]? Apakah Sa’id ibn Musayyib lebih mulia dan lebih utama di banmding Imam Al Baqir as. cucu Imam Husain putra Ali as.?

Apakah Anda mengira bahwa Imam Al Baqir as. memungut hadis kekek beliau Rasulullah saw. dari jalanan seperti umumnya para pemburu hadis? Apakah ayah beliau Imam Zainal Abidin as. tidak mampu menyampaikan hadis kakek beliau melalui Imam Husain as. dari Ali ibn Abi Thalib as.?

Ma’af, saya sepertinya salah alamat ketika mengarahkan perbicaraan tentang keagungan para imam suci Ahlulbait Nabi saw. kepada pewaris-pewaris kebencian dan dendam kusumat Jahiliah para kaum kafir dan thilaqâ’ (tawanan yang dibebaskan Nabi saw. setelah penaklukan kota Makkah, seperti kebanyakan bani Umayyah) akibat kekalahan di Badr, Uhud, Khandaq dan Hunain.

Semoga Allah merahmati orang yang berbicara bijak bahwa Mu’awiyah telah mencetak kader-kader militant berupa anjing-anjing neraka di setiap zaman yang akan melanggengkan kesesatannya dan menjulurkan lidah najisnya untuk mencacat setiap hadis keutamaan Ahlulbait Nabi saw…

CATATAN KAKI

[1] Syawahid at Tanzîl,2/356 hadis 1125 al Manâqib, pasdal 17, hal.265-266 hadis.247 dari riwayat Ibnu Mardawaih, dan darinya as Suyuthi meriwayatkan dalam ad Durr al Mantsûr,6/643.

[2] J^ami’ al Bayân ‘An Ta’wîl al Qur’an,30/265.

[3] Ash Shawâiq, bab: 11 pasal pertama ayat ke sebelas hal:161.

[4] Tafsir Rûh al-Ma’âni,15/431.

[5] Syarah Nahj al Balâghah, jilid III/juz 11/14-17.

[6] Dirâsât al Labîb:437.

[7] At taqyîd wa al Îdhâh:73.

__________________________

dibawah ini teks lengkap artikel blog “haulasyiah” yang kami bantah:

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH AYAT YANG KE 7, Menurut syi’ah

Ditulis oleh haulasyiah di/pada Juli 12th, 2007

إِنّ الّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصّالِحَاتِ أُوْلَـَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيّةِ

“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shalih, mereka adalah Khairul Bariyyah (sebaik-baik manusia).”

Siapa yang dimaksud dengan “Khairul Bariyyah”?

Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyatakan kepada Ali bin Abi Tholib:

“Wahai Ali! Baru saja Jibril ‘alaihis salam menyampaikan kepadaku bahwa yang dimaksud di dalam surat Al Bayinah ayat ke tujuh itu adalah engkau dan para syi’ahmu yang akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai oleh Allah subhanahu wata’ala.”.

Hadits ini disebutkan oleh Al Imam Ath Thobari di dalam tafsirnya, pada ayat ketujuh dari surat Al Bayyinah ini.

Hadits di atas menunjukkan betapa besarnya keutamaan Ali radhiallahu ‘anhu, akan tetapi sayang seribu sayang hadits diatas adalah hadits yang lemah dari beberapa sisi

Yang Pertama: Hadits diatas diriwayatkan dari seorang yang dikenal dengan Abul Jarud (namanya Ziyad bin Al Mundzir asalnya dari negeri Kufah) meriwayatkan dari Muhammad bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib, jadi Muhammad bin ‘Ali ini adalah cucunya Husain, anaknya ‘Ali bin Abi Thalib.

Ternyata Abul Jarud tersebut yang namanya Ziyad bin Al Mundzir dinyatakan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya “Tahdzibut Tahdzib” dan “Taqribut Tahdzib” sebagai Kadzdzabun Rofidhy (seorang rowi yang pendusta dan beraqidahkan syi’ah rafidhah).

Kemudian Al Imam Ibnu Hibban menyatakan: (Abul Jarud Ziyad bin Al Mundzir) adalah seorang syi’ah rafidhah, dia dikenal sebagai pemalsu hadits dalam perkara-perkara yang menjatuhkan kredibilitas shahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, dan dia juga sering menyebutkan keutamaan-keutamaan ahlul bait yang tidak ada dasarnya, sehingga tidak halal meriwayatkan hadits dari orang tersebut”.

Yang kedua: Para ulama ahli hadits menyebutkan bahwa Muhammad bin Husain adalah seorang tabi’in yang terpercaya, yang memiliki keutamaan dan termasuk fuqaha’ negeri Madinah di jamannya. Di dalam hadits diatas disebutkan bahwa Muhammad bin ‘Ali langsung meriwayatkan hadits dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, padahal beliau yang dijuluki dengan Muhammad Al Baqir tidak pernah bertemu dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Maka hadits ini disebut dengan hadits mursal di dalam ilmu mushtholahil hadits, dan hadits mursal tidak bisa diterima sebagai landasan (hadits dha’if).

Yang ketiga: Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa Muhammad bin ‘Ali meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholib (kakeknya), akan tetapi sayang ulama’ ahli hadits menyebutkan bahwa beliau tidak pernah bertemu dengan ‘Ali bin Abi Tholib.

Inilah hadits yang sering dipakai oleh kaum syi’ah rafidhah untuk mendukung madzhabnya. Dan telah kita ketahui bahwa hadits tersebut lemah dan tidak dapat dijadikan sebagai sandaran. Wallahu ‘alamTranskip: dari ta’lim Al Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh, dengan tema “Kedustaan Agama Syi’ah” dengan sedikit perubahan kalimat yang tidak merubah makna”.

33 Tanggapan

  1. dengan mengikuti ulasan dan diskusi ini, timbul pertanyaan dalam fikiran saya:mengapa ada keasyikan sendiri bagi orang-orang yang anda sebut dengn nama New Nawashib untuk membantah dan selalu membantah hadis fadhoil Imam Ali as.
    Benar juga kayaknya bahwa mereka itu benar-benar telah terpengaruh dengan propaganda muawiyah dan antek-anteknya.

    Ibnu Jakfari yaqul:

    Itulah keberhasilan propaganda Mu’awiyah. Hati-hati dari aksi mereka yang nyelinep mengaku sebagai Ahlusunnah.

  2. eh bang kalau emang hadist ni bener Syiah yang bagaimana yang dimaksud nabi ape syiah2 yang hanya mutah aje? setau ane arti syiah pengikut jadi siape aje bisa masuk golongan ini.tlg deh nt jelasin yg dimaksud syiah disini, jng cuma gembar-gemgor ngak jelas.

    Ibnu Jakfari yaqul:

    Anda benar sakali bahwa arti kata Syi’ah adalah pengikut… Jadi yang dimaksud dengan SYi’ah Ali adalah orang-orang yang mengikuti Ali dalam keberagamaannya.
    Apakah anda termasuk dari mereka? Itu terserah anda, apa kenyataannya memang anda mengikuti Ali atau tidak?! Kalau mengikuti Ali apa buktyinya? semua harus bisa dibuktikan… kalau tidak berarti hanya ngaku-ngaku aja.

  3. kagak nyambung jawabnye. apa lagi tulalit. yang gue tanya syiah yang gimane? apa yang suka mut’ah , melaknat. Setau gue kite semua menyakini dan ikut khalifah Ali R,A. karena die khalifah yang kempat. gimane lo. jangan provokasi deh.

    Ibnu Jakfari yaqul:

    Entong yang Arif!
    Siapa saja yang benar-benar mengikuti Ali berarti dia Syi’ahnya Ali! Apa anda termasuk dari Syi’ah Ali? Jawabnya terserah anda! tapi harus bisa dibuktikan dengan dalil bahwa anda bukan pengikut selain Ali!

    Ane mau tanya, apa buktinya kalau ente ini pengikut Ali? Sudahklan shalat anda berdasarkan tuntunan Ali? Apakah keberagaman anda sesuai dengan bimbingan Ali? Atau bimbingan Mu’awiyah, Amr ibn ‘Ash, Marwan dkk.

    Kata-kata kamu Setau gue kite semua menyakini dan ikut khalifah Ali R,A. karena die khalifah yang kempat. bukan Firman Allah, bukan Qur’an! Jadi perlu pembuktian!

    Semua ikut Khalifah Ali. R.A., ngikut dalam apanya? Jangan berbual bung!!!! Berapa sih riwayat Ali yang diriwayatkan Ulama kita? paling-paling tidak lebih dari 250 hadis!!

    Anda sepertinya taunya cuma MUT’AH & MELAKNAT! Ya kalau Syi’ah Ali bermut’ah, maka Syi’ah pak Abu berzina di lokalisasi dan hotel-hotel berbintang sampai di bantaran kali ciliwung!!!

  4. NT ORANG INI BAHLOL SEMUA, ALI DI BILANG IMAM….MAHDI DIBILANG IMAM, NGA ADA SEBUTAN LAIN APA ? KOQ MENCOMOT ISTILAH ORANG SHI’AH. KAMU ORANG BISANYA CUMAN NYOTEK FIKIH, AMBIL SEDIKIT PUNYA SAFI’I, AMBIL SEDIKIT PUNYA DJAFARI,DAN SEDIKIT HAMBALI….MAZHAB APA INI ? MAZHAB GADO2X..KALO ANE NYEBUT NT ORANG INI BERMAZHAB KULINER….

    Salam…
    Semua kami bahlol yang pintar di sini hanya anda. terima kasih.

  5. Buat Entong dan bib Abu Gosok… omongan kamu (eh bang kalau emang hadist ni bener) membuktikan kebodohanmu! apa kamu tidak memperhatikan bukti dan dalil yang disebutkan Ibnu Jakjar?
    Ente tanya melulu Syi’ah Imamuna Ali yang gimana, (Syiah yang bagaimana yang dimaksud nabi ape syiah2 yang hanya mutah aje?) kamu kayaknya tidak miukir kecuali urusan BAWAH PUSER! Dasar bandot, pikirannya ngeres terus!
    Ente ngaku (Setau gue kite semua menyakini dan ikut khalifah Ali R,A. karena die khalifah yang kempat.)Setau kite!Setau kite!Setau kite! stau kite apa doel? Setau kite ante-ente orang punya ulama suka mengingkari keutamaan Imamuna Ali as.
    Coba jelaskan kapan sih ente punya golongan itu ngakui Imam Ali sebagai Khalifah?
    Jangan asal ngomong doel!
    ente juga yang ngaku pakai nama orang munafik yang busuk itu (mua’wiyah), bisa-bisanya ngomong (NT ORANG INI BAHLOL SEMUA, ALI DI BILANG IMAM….MAHDI DIBILANG IMAM,)… jadi orang pintar itu yang menghina Ali dan tidak menyebutnya dengan gelar Imam!! Kenapa hasut ya, sebab bajingan-bajngannya seperti Muawiyah, Yazid tidak pantas disebut imam… Kasian deh elo!!!!!!!!!!!

  6. Assalamu’alaikum

    Wahai orang-orang pintar,,, mengapa engkau mencela
    para sahabat NAbi SAW ..!!! ,, mengapa harus ada perkataan seperti ini:
    “sebab bajingan-bajngannya seperti Muawiyah, Yazid tidak pantas disebut imam… Kasian deh elo!!!!!!!!!!!”

    Tidak ingatkah kalian Wahai orang -orang pintar dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

    “Janganlah kalian mencerca para shahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya salah seorang di antara kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud maka (pahala) infaq kalian tidak akan mencapai (pahala) infaq sebanyak dua telapak tangan mereka bahkan tidak pula setengahnya.” (Muttafaqun ‘alaih)
    mari kita ikut sunnah yang shahih atau paling tidak hasan karena itu semua sudah cukup bagi kita!!!!

    “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para shahabat) kemudian generasi sesudahnya (para tabi’in) kemudian generasi sesudahnya (para pengikut tabi’in).” (Muttafaqun ‘alaih)

    wa’alaikum salam

    Wallahu a’lam

    Ibnu Jakfari yaqul:

    Kalau anda keberatan ada yang menyebut Muawiyah & Yazid sebagai bajingan, coba defenisikan kata BAJINGAN itu, lalu apa ada element kebajinganan yang tiodak ada pada kedua orang munafik itu.
    Kedua, saya meimnta anda agar setiap selesai shalat berdoalah agar kelek di kumpulkan dengan kekasih kamu Muawioyah. Yazid dan kaum munafik lainnya.
    Masalah hadis yang kamu bawa itu, saya mau tanya, Nabi saw. itu bersabda di hadapan siapa? Dan siapa yang dimaksud dengan kata Para Sahabatku dalam riwayat itu?
    dan buktikan habwa hadis itu shahih! Tapi tolong jangan taqlid buta kepada para pembela kaum munafikin!

  7. “Apabila kalian berselisih pendapat tentang sesuatu kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari akhir, yang demikian itu lebih baik dan lebih baik penta’wilannya” (an nisaa’ : 59)

    Ibnu Jakfari yaqul:

    mau. Tapi gimana caranya kembali kepada Allah dan Rasul-Nya?

  8. wahai orang-orang pintar mengapa engkau mencerca para sahabat Nabi SAW sampai ada perkataan seperti ini:

    “sebab bajingan-bajngannya seperti Muawiyah, Yazid tidak pantas disebut imam… Kasian deh elo!!!!!!!!!!!”

    Tidak ingatkah engkau dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

    لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِيْ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أَنْفَقَ أَحَدُكُمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ

    “Janganlah kalian mencerca para shahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya salah seorang di antara kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud maka (pahala) infaq kalian tidak akan mencapai (pahala) infaq sebanyak dua telapak tangan mereka bahkan tidak pula setengahnya.” (Muttafaqun ‘alaih)

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merekomendasikan bahwa mereka adalah sebaik-baik generasi umat ini. Beliau bersabda:

    خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

    “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para shahabat) kemudian generasi sesudahnya (para tabi’in) kemudian generasi sesudahnya (para pengikut tabi’in).” (Muttafaqun ‘alaih)

    koment saya ditampilkan dong!!!!!
    saya sudah dua kali nulis ini

    Ibnu Jakfari:

    maaf kalau terlambat menjawab, soalnya saya liburan beberapa hari, jangan kuwatir mas, semua komentar kaum Wahhabi akan ditampilkan di sini.
    mas, dua hadis yang kamu bawa itu palsu, jadi kalau mau berargumen pakai yang Shahih.
    Menuduh para pengkaji dengan memcaci SAHABAT adalah lagu lama kaum Nawashib.

  9. لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِيْ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أَنْفَقَ أَحَدُكُمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ

    “Janganlah kalian mencerca para shahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya salah seorang di antara kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud maka (pahala) infaq kalian tidak akan mencapai (pahala) infaq sebanyak dua telapak tangan mereka bahkan tidak pula setengahnya.” (Muttafaqun ‘alaih)

    tolong anda butikan bahwa hadits ini palsu.

    Ibnu Jakfari yaqul:
    Ngomong Shahih dimintai membuktikan malah berbalik, ndak bisa membuktikan ya?!
    Oh ya, pertanyaan kami bahwa Sabda itu ditujukan atau disabdakan di hadapan siapa? Dan siapa yang dimaksdu dengan para shahabatku kok belum dijawab? Dari jawab dulu nanti kami pereteli dan kami buktikan kepalsuan hadis bawaan kamu itu.

  10. Maksud perkataan Nabi ‘para sahabatku’ adalah orang-orang yang bersahabat dengan beliau. Tidak diragukan lagi bahwa persahabatan para sahabat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu berbeda-beda keutamaannya, ada yang telah terjalin jauh sebelum peristiwa Fathu Makkah, dan ada pula yang belakangan sesudah Fathu Makkah.

    Nabi mengucapkan sabdanya di atas kepada Khalid bin Walid tatkala terjadi perselisihan antara dia dengan Abdurrahman bin Auf tentang Bani Judzaimah. Tidak diragukan bahwa Abdurrahman bin Auf dan sahabat lain yang setingkat dengannya lebih utama daripada Khalid bin Walid jika ditinjau dari sisi lebih dahulunya Abdurrahman bin Auf dan yang setingkat dengannya memeluk Islam. Oleh karena itu, Nabi bersabda, “Jangan kalian mencela sahabat-sahabatku.” Ini beliau tujukan kepada Khalid bin Walid dan sahabat yang setingkat dengannya.

    Tentunya sabda Rasulullah tersebut berlaku bagi siapa saja sesuai dengan keumuman lafalnya. Jika kepada Khalid bin Walid dan yang setingkat dengannya saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda demikian, maka tentunya akan lebih utama lagi kepada orang-orang yang datang sesudah mereka

    apakah muawiyah bkn sahabat nabi SAW?????

    Imam Ibnul Mubarak rhm. berkata, Muawiyyah dalam pandangan kami adalah ujian. Apabila kami mendapati seorang yang memandang Muawiyah dengan sinis, maka kami pun mencurigai sikapnya terhadap para sahabat Nabi Muhammad SAW
    (Tarikh Dimasyq 59/209 oleh Ibnu Asakir)

    Sungguh mengherankan, keharuman nama Muawiyah ra. dan sejarah perjalanan hidupnya yang begitu indah dalam kitab kitab hadits dan sejarah yang terpercaya, kini telah dinodai oleh suara sumbang mulut mulut dan goresan tangan manusia manusia yang memutarbalikan sejarah dan memendam fakta !

    Ironisnya pemikiran ini telah lama subur dalam buku buku pendidikan sejarah di berbagai tingkatan madrasah negeri ini, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Perguruan TinggiSehingga semenjak dini anak anak telah dibina untuk membenci seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Muawiyah ra.

    Dalam gambaran mereka Muawiyah ra. adalah musuh bebuyutan Khalifah Ali bin
    Abi Thalib ra. ! Muawiyah ra. adalah seorang yang menghalalkan darah
    saudaranya hanya karena ambisi terhadap kekuasaan ! Dan gambaran gambaran mengerikan lainnya.

    hadits dan atsar
    tentang Muawiyah ra. dan penjelasan terhadap keutamaannya :

    1. Muawiyah ra. berkata, Sesungguhnya kalian telah melakukan shalat ! Sungguh kami telah menemani Rasulullah SAW, tidaklah kami melihat beliau SAW telah melakukan shalat tersebut, dan sungguh beliau telah melarangnya, yakni 2 rakaat setelah ashar (HR. Bukhari no. 3766, Ahmad 4/99 dan lainnya).

    Imam Bukhari berdalil dengan hadits ini bahwa persabatan Muawiyah ra dan Nabi SAW sudah cukup menunjukan keutamaan beliau yang sangat besar.

    Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 7/131 mengatakan, Dengan kejelian beliau (Bukhari) berdalil dengan hadits yang dapat menghantam pemikiran (Syiah)
    Rafidhah.

    2. Dia (Abu Sufyan) berkata, Muawiyah engkau jadikan sekretarismu ? Nabi SAW menjawab, Ya(HR. Muslim no. 2501, Ibnu Hibban no. 7209, dan lainnya)

    Segi pendalilan hadits ini amat jelas, yaitu Muawiyah ra. termasuk para penulis wahyu untuk Rasulullah SAW (Al Bidayah 8/119 oleh Al Hafizh Ibnu Katsir)

    Demikian pula dikatakan oleh seluruh Ulama yang menulis biografinya (biografi Muawiyah ra.) seperti Abu Nuaim, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar dan
    lainnya (Lihat pula Zadul Maad 1/113 oleh Ibnul Qayyim)

    3. Dari Irbad bin Sariyah ra., Rasulullah SAW bersabda, Ya Allah, ajarkan Muawiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungi dia dari siksa(HR. Ibnu Khuzaimah no. 1938, Ibnu Hibban no. 2278, Ahmad 4/127 dan lainnya, hadits hasan lighairihi, Imam Adz Dzahabi berkata, Hadits ini memiliki penguat yang kuat)

    4.Nabi SAW berdoa untuk Muawiyah, Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang diberi petunjuk, tunjukilah ia dan berilah manusia petunjuk karenanya (HR Bukhari dalam Tarikh 4/1/327, At Tirmidzi 2/316, Ibnu Asakir 16/684-686 dan Adz Dzahabi dalam Siyar 8/38, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah 4/615-618)

    5. Umar bin Khaththab ra. berkata tatkala mengangkatnya sebagai gubernur Syam, Janganlah kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan”(Kitab Al Bidayah 8/125 oleh Ibnu Katsir)

    6. Ali bin Abi Thalib ra. berkata sepulangnya dari Perang Shiffin, Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan) (Kitab Al Bidayah 8/134 oleh Ibnu Katsir)

    7. Abdullah bin Umar ra. berkata, Ayahku Umar lebih baik daripada Muawiyah tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya (Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir)

    8. Abdullah bin Abbas ra. berkata, Saya tidak melihat seorang yang lebih arif tentang kenegaraan daripada Muawiyah(Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir)

    9. Seorang tabiin, Zuhri, berkata, Muawiyah bekerja pada pemerintahan Umar bin Khaththab bertahun tahun dan tiada cela sedikitpun darinya (Kitab As Sunnah 1/444 oleh Al Khallal)

    10. Abu Masud Al Muafa bin Imran pernah ditanya, Wahai Abu Masud siapakah yang lebih utama, Umar bin Abdul Aziz ataukah Muawiyah ?. Dengan nada marah ia berkata, Seorang sahabat nabi tidak bisa dibandingkan dengan seorang pun. Muawiyah adalah sahabat Nabi sekaligus iparnya dan penulis wahyunya (Tarikh
    Dimasyq 59/208)

    11. Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang yang mencela Muawiyah ra. dan Amr bin Ash ra, lalu ia menjawab, Tak seorangpun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek (Tarikh Dimasyq 59/210)

    12. Ibnu Taimiyyah berkata, Ia (Muawiyah) adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat (Kitab Majmu Fatawa 4/478 dan Kitab Minhaj As Sunnah 6/232)

    13. Ibnu Abil Izzi Al Hanafi berkata, Raja pertama kaum muslimin adalah Muawiyah dan ia adalah sebaik baiknya raja kaum muslimin(Syarah Kitab Aqidah Thahawiyah hal. 722)

    14. Adz Dzahabi berkata dalam biografinya, Amirul Mukminin, raja Islam. Muawiyah adalah raja pilihan yang keadilannya mengalahkan kezhaliman (Kitab Siyar 3/120, 159)

    Demikianlah hadits hadits yang shahih dan atsar salafush shalih tentang keutamaan Muawiyah bin Abi Sufyan ra.Imam Ibnu Katsir rhm.berkata, Cukuplah bagi kami untuk memaparkan hadits hadits shahih, hasan dan jayyid daripada hadits yang palsu dan
    mungkar (Al Bidayah 8/122)

    Ibnu Jakfari yaqul:

    Apakah Khalid termasuk sahabat yang dilaranguntuk disabb? Jika ya, mengapa Nabi menyebut Abdurahman dkk. dengan sebutan ash-habi ketika menyalahkan Khalid?
    Dan darimana kamu menyimpulkan keumuman larangan itu sehingga mencakup seluruh sahabat yang tentunya tidak terkeculai yang munafik!
    Kamu berkata:apakah muawiyah bkn sahabat nabi SAW????? kami menjawab:Dengan berdasar defenisi kamu, Muawiyah adalah sahabat! apa boleh kami bertanya: Apakah Abdulah ibn Ubaiy ibn Salul itu seorang sahabat? Jika anda nanti menjawab: Ya. maka itu artinya di antara sahabat Nabi ada yang munafik! Jika anda menjawab: tidak! Maka coba bawakan bukti jawaban anda itu!
    Kamu berkata:
    Sungguh mengherankan, keharuman nama Muawiyah ra. dan sejarah perjalanan hidupnya yang begitu indah dalam kitab kitab hadits dan sejarah yang terpercaya, kini telah dinodai oleh suara sumbang mulut mulut dan goresan tangan manusia manusia yang memutarbalikan sejarah dan memendam fakta ! Apa yang kamu maksud dengan keharuman nama Muawiyah ra. dan sejarah perjalanan hidupnya yang begitu indah? Apakah ketika ia memarangi Imam Ali as. Khalifah yang sah berdasarkan pandangan Ahlusunnah? Apakah ketika ia menjungkir balikkan konsep Syura yang selalu dibangga-banggakan Ahlusunnah dan Wahhabi? Apakah ketyika ia membunuh para sahabat Nabi saw. seperti Hujr dkk., Muhammad putra Khalifah Abu Bakar dan kemudian memasukkannya ke dalam perut keledei dan membakarnya? Apakah ketika ia memaksa kamum Muslimin melaknati Imam Ali as. di berbagai kesempatan, khususnya dalam khutbah jum’at? Dan masih banyak lagi kejahatan Muawiyah yang tidak mungkin saya sebutkan semuanya di sini!!!
    Kalau kamu menolak gambaran buruk Muawiyah seperti yang kamu katakan (Dalam gambaran mereka Muawiyah ra. adalah musuh bebuyutan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. ! Muawiyah ra. adalah seorang yang menghalalkan darah saudaranya hanya karena ambisi terhadap kekuasaan ! Dan gambaran gambaran mengerikan lainnya) maka coba berikan arahan kejahatan2 Muawiyah itu, sebab kalau tidak pastilah gambaran buruk itu terus menempel pada diri gembong munafikin itu.
    Saya jadi heran menyaksikan kamu yang sok salafy (Qur’ani&Sunnati) tapi ternyata berdalil dengan omongan orang sepertiImam Ibnul Mubarak!
    selain itu, kamu bersusah-susah mengumpulkan hadis2 palsu untuk membela Muawiyah! Itu modal kaum lemah yang bodoh pak! Apa kamu tidak menyadari bahwa telah banyak terjadi pemalsuan atas nama Nabi mulia saw.!!!
    Pak kamu ini sekarang sedang berhadapan dengan kami (Syi’ah), jadi maaf ya sesuai dengan etika berdialoq kamu tidak benar membawa-bawa hadis riwayat konco-koncomu sendiri. Bukhari dkk tidak laku dihadapan kami pak!
    Lagi pula hadis2 yang kamu bawa itu lemah bahkan dapat dipastikan palsu. Kami tidak mengingkari bahwa ada kelompok yang “GILA” kesesatan Muawiyah dan mereka selalu ada di setiap zaman!
    Kami senagn menyaksikan kamu mengandalkan seorang munafik seperti Muawiyah sebagai sumber agama. Karenanya kami semakin yakin bahwa agama kalian itu memang agama bikinan Nabi Umayyah!
    Hadis Muslim yang kamu bawa itu telah dikritik ulama Sunni sendiri pak, jadfi jangan buat malu dihadapan pra peneliti!Selain itu kamu hanya membawabnya sepenggal saja!
    Adapun kat-kata kamu: Segi pendalilan hadits ini amat jelas, yaitu Muawiyah ra. termasuk para penulis wahyu untuk Rasulullah SAW (Al Bidayah 8/119 oleh Al Hafizh Ibnu Katsir) anggap benar Muawiyah seorang penulis wahyu, tapi apa jaminannya kalau penelis wahyu itu tidak bisa murtad dan keluar dari agama?

    Hadis Dari Irbad bin Sariyah ra., Rasulullah SAW bersabda, Ya Allah, ajarkan Muawiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungi dia dari siksaadalah palsu!!! begitu juga hadis2 lain atau ucapan orang yang kamu bawa, semua tidak dapat ditegakkan sebagai dalil di sini.
    Soal Zuhri, kami tidak heran sebab memang dia adalah antek2nya dan seorang BEGUNDALAN bani Umayyah. Sementara Ibnu Taymiah dan Adz Dzahabi adalah dua orang yang “GILA” bani umayyah. keduanya adalah orang NASHIBI (PEMBENCI AHLULBAIT NABI) seperti ditegaskan Ibnu Hajar al Asqallani. Ibnu Katsir juga tidak laku di sini!!!
    Adapun berdalil dengan ucapan yang disandarkan secara palsu kepada Imam Ali as. dan Ibnu Abbas ra. adalah hal lucu, mungkin seorang ibu yang baru saja ditinggal mati bayi mungilnya bisa tertawa terbahak-bahak sangking lucu dan konyolnya.
    Pak, kami mengerti bahwa sebenarnya bukan para sahabat Nabi yang hendak kamu bela, tapi kecintaan kepada keluarga munafik bani Uammayah; pohon terkutuk dalam alqur’an itulah yang sudah merasuki jiwa busuk kamu!

  11. Syiah=Rafidhoh=Sesat=TALBIS IBLIS
    Wong Rafidhoh ngaku keturunan Ali,sampeyan yang wong pribumi piye..??Ngaku turunan Ali?? Ahlu bait, biar dihormati,pimpin doa+salam tempel. Gila hormat ujung2nya minta ayam gratis, kalo hanya ayam nggak usah ngaku ahlu bait mas, cukup baik dgn tetangga kambing pun dikasih.
    Cukup bagiku kemulian seluruh sahabat Nabi yang diklaim oleh ALLAH, ALLAH ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada ALLAH.
    Ya ALLAH lindungilah umat ini dari kesesatan Syiah=Rafidhoh yang jadi bahan bakar api neraka…………

    Ibnu Jakfari:

    Anda berseberangan dengan para ulama Ahlusunnah yang mengatakan bahwa Syi’ah berbeda dengan rafidhah. Baca pendefenisian Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar.
    Apa yang anda katakan adalah tuduhan para pendengki. Kami lebih mulia dari meladenginya.

  12. Dari diskusi diatas ada yang janggal, yaitu bagi ikhwan-ikhwan yang selalu berslogan kembali ke Qur’an dan Hadist, tapi ketika bershalawat dia sedikitpun tak merasa risi dengan menghilangkan wa alihi wa salam, sementara hadist yang dapat diterima oleh kedua pihak Sunni dan Syiah adalah bila kalian bershalawat tanpa menyebutkan ” wa alihi wa salam “, maka shalawat tsb adalah”batro” alias ” putus ” ga nyampe ke Rosul.Di Shahih Buchori dan Muslim telah disebutkan oleh Rosul, bahwa Islam akan tetap jaya sampai hari kiamat atau kalian dipimpin oleh 12 khalifah atau Amir. Nah! untuk tahu siap yang 12 tsb, tanya kelulusan Mekkah atau Madinah ataupun Mesir, siapa mereka itu???? dari Bani Umayyah sekitar 14, Abassiah lebih dari 30, nah kalau dikaitkan juga ke Bani Umayyah, karena saking kebelet jatuh cinta, maka mari kita simak An-Nisa 59, ketika cucunda Rosulullah Husein terpenggal kepalanya oleh begundal-gundal ahli Nar kroni-kroni Yajid si bedebah, ayat ini inti : Perintah Taat kepada Allah, Rosul dan Ulil Amri Minkum (Pemimpin yang di pilih diantara kalian) dan ketika itu Yajid yang berkuasa, maka bagi Muslim yang pro Muawiyah, maka perintah itu bisa saya tafsirkan; Taati Allah (Yang Maha Kudus), Taati Rosul (Yang Maksum dan harus terhindar dari kesalahan dan Dosa, karena dia akan jadi panutan sepanjang masa)dan taat kepada Pemimpin Pembunuh Keluarga Muhammad atau Ayat ini untuk sementara diistirahatkan dulu, tapi bagi yang berpihak kepada Keluarga Muhammad, disana dalam kemah dekat Husen terzalimi terbaring putra Husein sedang sakit keras dan Husen AS sempat berteriak kepada Zainab Jangan biarkan Dunia kosong dari Keluarga Muhammad dan dia sedang sakit tak berhak ikut melakukan pembalasan untuk Ayahnya, maka dari saat ini samapi selesai 12 Imam Maksum kemudian disambung 4 Imam Khusus (setelah Ghaib Kubro) dilanjutkan oleh para Imam Umum sebagai wakil masih ghaibnya Imam Mahdi, ayat tersebut tidak pernah dimanshuk karena, masih ada para Ulama-Marja (Imam Umum)yang isthikomah dan dihormatioleh Umat (Ini sudah sesuai dengan At-Taubah 122, tolong renungi bagi Ikhwan-ikhwan yang anti Mazhab Ahlul Bayt )Hadist Rosul menjelaskan ” Datangilah Mahdi hatta kalian harus merangkak diatas permukaan ES ” dari kalimat ini sudah jelas bahwa keyakinan terhadap Mahdi bukan harga yang murah dan bagi yang anti, Insya Allah kalian tidak akan pernah tahu kehebatan Rosul mendidik keluarganya Hadist lainnya “…. kelompok Arab yang membelakangi Keluargaku maka dia akan beriikhtilaf ” dan fakta lapangan semakin jelas diperlihatkan oleh ucapan ini, semakin hari bukan mengerucut malah semakin melebar dan semakin banyak sekte bermunculan, bukankah begitu Ikhwan.

  13. rasullullah telah mengangkat ali sebagai pemimpin dihadapan para sahabatnya dan bahkan abu bakar memeberikan salam “selamat padamu wahai putra abu thalib”. rasulullah juga pernah mengatakan “apabila kalian menyakiti ali maka kalian menyakitiku”. apakah pantas disebut sahabat apabila seseorang itu melakukan bantahan kepada nabi? terlebih lagi mu’awiyah yg benci terhadap ali, sampai2 yazid bin mu’awiyah membantai imam husain akibat dendam ayahnya belum terbalas.
    rasulullah pernah berkata “ali adalah aku dan aku adalah aku, bedanya tiada nabi setelah aku”
    mu’awiyah dan keturunannya adalah pembenci keluarga nabi, jadi tidaklah pantas ia dikatakan seorang sahabat.
    semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad beserta ahlul baitnya, begitu juga dng pengikutnya.
    terkutuklah orang2 yg telah mencela ahlul bait nabi.

  14. Salam ‘alaykum.
    1.) Disebutkan di atas bhw Al-Hakim Al-Hiskani dlm Syawahid al-Tanzil menulis juga belasan riwayat dari para Sahabat.
    Mohon bantuan Pak Ibnu Jakfari menuliskan juga riwayat2 pendukung tsb beserta sanadnya. Saya suka bila ditulis dlm teks Hijaiyyah.
    2.) Juga mohon dituliskan teks Hijaiyyah riwayat Ibnu Abbas yg direkam Ibnu Hajar Al-Haytsami, juga lengkap dgn sanadnya.
    3.) Kabarnya ada juga riwayat tentang ini dari Ummu Salamah r.a. Bisa mohon dimuat juga?
    Mohon bantuannya ya, Pak. Syukron katsiron. Salam ‘alaykum.

    Ibnu Jakfari:

    Insya Allah setalah saya pulang, sebab sekarang sedang diluar kota jauh dari referensi dan perpustakaan saya.
    Doakan.

  15. Salam ‘alaykum, Pak Ibnu Jakfari.
    Bagaimana dgn permintaan saya di atas perihal teks Hijaiyyah hadis lengkap beserta sanadnya [juga letak dlm kitab rujukannya]? Saya benar2 memerlukannya segera. Bisakah saya mohon segera Pak Ibnu Jakfari memberikan info hal tsb?
    ‘Afwan & terima kasih. Salam ‘alaykum.

    Ibnu Jakfari:

    Maaf mas badari mungkin untuk saat ini saya belum bisa memenuhi permintaan itu. masih agak sibuk…. insyaallah dalam waktu lain.

  16. Hadis dari Imam Ali a.s. pada no. 1 di atas yg tercantum dalam kitab karya Al-Khawarizmi, Al-Hiskani, & Ibnu Mardawayh, keterangan sanadnya ditulis “Dengan sanad bersambung kepada Ismail ibn Ziyâd al Bazzâr …”.
    Mengapa hanya ditulis “dengan sanad bersambung kepada Ismail”? Mengapa tidak ditulis sanad lengkap dari sumber tangan pertama yg didapat oleh ke-3 ulama tsb? Bisakah dibuktikan sanadnya benar2 bersambung dari penulis kitab2 tsb hingga kpd Ismail bin Ziyad?
    Salam ‘alaykum.

    Ibnu Jakfari:

    Insya Allah saya punya kesempatan mmenuhi pertintaan antum.

  17. Salam ‘alaykum. Pak Ibnu Ja’fari, belum saatnyakah Bapak mengabulkan permintaan saya yg saya tulis dlm komentar pada tgl. 22 Mei, 6 & 9 Juni 2008 di atas? Masih sibukkah Bapak? Mudah2an Allah mengaruniai rahmat & hidayah-Nya kpd Bapak agar dapat terus menyampaikan kebenaran. Salam ‘alaykum.

  18. Mohon maaf, cuma mau tanya sebenarnya yang membunuh Kalifah Ustman siapa ya?maaf atas pertanyaan bodoh ini.Trims sebelumnya.

    Ibnu Jakfari:

    banyak riwayat menyebutkan bahwa Muhammad putra Khalifah Abu Bakar adalah yang melakukannya. sementara riwayat-riwayat sejarah juga menyebut-nyebut keterlibahatan Thalhah dalam masalah ini. karenanya Marwan melampaiskan balas dendamnya atas kematian Utsman kepada Thalhah. Wallahu A’lam.

  19. KESESATAN SYIAH :
    Mereka berkata: “Seungguhnya ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, dialah yang membagi surga dan neraka. Dia akan memasukkan penduduk surga kedalamnya dan penduduk neraka kedalamnya.” (Lihat kitab “Bashair Ad-Darajaat” karya Ash-Shaffar, 8/235)

    Jikalau Ali bin Abi Thalib radhiyallohu ‘anhu tahu “Pemujanya” seperti ini siapa ya yang dianggapnya sebagai orang yang mengikuti jejak Nabi ?
    Kira2 Ali radhiyallohu’anhu mau gak ya dianggap sebagai dewa? Gmana ya?
    Syiah adalah aliran sesat. Sungguh beberapa minggu yang lalu saya berjumpa dengan pengikut syiah dari Iraq di Yogyakarta dan ia menceritakan pandangannya terhadap istri-istri Nabi. Lalu di depan mataku pengikut syiah ini mencerca Aisyah Radhiyallohu’anha. Demi Alloh pengikut syiah ini merasa yakin bahwa sebagian istri Nabi adalah pengkhianat agama.
    Ini adalah musibah yang besar.!!! Adapun Syiah akan eksis dengan kesesatannya dan ini adalah ujian bagi Ahlusunnah.
    Robbanaa laa taj’alnaa fitnatan lilladziina kafaruu…

    Ibnu Jakfari:

    Akhi Fillah -hadanallah wa iyyaka ilal haq-
    1) Hadis yang Anda sebutkan di atas itu ternyata juga banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab Ahlusunnah wal jama’ah…. para ulama pun menshahihkannya.
    2) Jangan nilai sebuah mazhab dengan sikap pengikutnya….Bagaimana jika ternyata di antara orang-orang Ahlusunnah ada yang mencaci maki Sayyidina Ali as., apakah kita boleh menghukumi Ahlusunnah karena sikap pengikutnya?!
    3) Syi’ah Imamiyah yang sedang ramai dihjuta kaum Wahhabi tidak mendewakan Ali atau para imam….

  20. @ramadhan
    Kalau saya melihat ada seorang ulama ahlulsunnah yang mencabuli santrinya sendiri, apakah berarti Ahlulsunnah itu tukang cabul?

  21. @Ramadhan

    Rasulullah Saw bersabda:

    “Tidak mencintaimu selain orang mukmin dan tidak membencimu selain orang munafik.”
    (Sunan at-Tirmidzi, jilid 5, hal. 601)

    Rasulullah Saw juga bersabda kepadanya:

    “Engkau adalah pembagi neraka.”
    ( Farâidh as-Simthain, jilid 1, hal. 325, bab 59, hadits ke-5 dan 234, Târikh Dimasyq, jilid 2, hal. 224, hadits ke-762, Ash-Shawâiq al-Muhriqah, hal. 195, hadits ke-40. )

    Dan anda terlepas pandang sumber anda sendiri? Apa anda ingin mengatakan bahawa ulama2 anda yg meriwayatkan hadis tersebut juga sesat dan mendewakan Amirul Mukminin Ali as?

    Mari kita dengar kata anda.

    Wassalam

  22. Nah lo…ternyata hadist itu ada juga di kitab Sunni..pak Ramadhon…kumaha yeuh..pak..

    ulama2 anda ghuluw juga rupanya yah..hehehehe

  23. wah..wah..baru tahu ada sejarah yang ginian…
    jadi bingung neh…..
    mo tanya ustadz

    1. Kalo gitu sbenernya siapa aja sahabat yang pro sama Ali r.a…? cz baca artikel ini malah mumetz gak karuan…..

    2. Ghaib kubro tu apaan sih ? apa hubungannya dengan imam 12? apa ada dalilnya…??

    –Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan–

    Ibnu Jakfari:

    Para sahabat yang membela Imam Ali as. sangat banyak. Tidak munkin disebut nama-nama mereka di sini. Anda bisa baca di antaranya dalam kitab Dialoq Sunnah-Syi’ah; Sayyid Syarafuddin Al Musawi. Banyak diantara mereka yang bergabung membela Imam Ali dalam peperangannya melawan kaum pemberontak pada perang Jamal, Shiffin dan Nahrawan.
    Ghaibah Kubra adalah kegaiban panjang yang dialami Imam ke 12 dan beliau as. akan tampil untuk meratakan keadilan di muka bumi setelah diizinkan Allah SWT.
    Wassalam.

  24. satu lagi ustadz…apa bener syiah menyatakan kalo Abu Bakar dan Umar udah murtad..?? padahal kalo gak salah ada hadits dari Rasulullah saww yang mempersaksikan 10 sahabat masuk surga,,,

    –makasiy atas pencerahannya ustadz–

    Ibnu Jakfari:

    salam sobat, baiknya kamu komentari aja tulisan di atas…. biar pas.

  25. berapa banyak waktu dan tenaga yg akan tersia sia lagi dalam perdebatan syiah. memperbincangkan sebuah bahasan haruslah dengan menelaah rujukan dengan benar. membahas syiah harus dengan kitab syiah.

    oleh karena itu, mohon teman-teman dari syiah mempresentasikan kitab rujukannya (Alkaafy). tunjukkan bahwa Alkaafy adalah layak menyandang gelar kitab rujukan.

    Seorang sales Honda yg gentle akan mempromosikan Honda dengan cara mempresentasikan keunggulan Hondan beserta segala bukti. Bukan dengan terlalu sibuk mengkritik Yamaha.

    minta tolong juga ya, di toko buku mana kita bisa beli kitab rujukan utama syiah, Alkaafy?

    karena kemarin ada kejadian lucu. seorang teman mempromosikan syiah pada saya. tapi dia lebih sering ngomongin (ngriktik) kitab Albukhary. saya katakan agar dia presentasikan saja kitab syiah sendiri (Alkaafy).

    dia bilang ngga tahu dimana mesti dapetin Alkaafy. saya tanya ke dia bagaimana bisa yakin sama kitab yg belum dia baca sendiri? bahkan belum lihat wujudnya.

    belum hilang kebungungan saya, dia malah beri info bahwa tidak semua yg ada di Alkaafy itu bisa diterima. Bahwa syiah itu kritis sehingga terbuka ruang untuk kritik Alkaafy.

    kata2nya sepintas intelek. tapi saya tanya, hal-hal yg masuk kategori “tidak bisa diterima” dalam Alkaafy itu apa saja? dia malah kagak mau sebutin.

    maka saya titipkan saja pertanyaan ke dia :
    1. be gentle donk, sebutin hal-hal yg dia bilnag masuk kategori “tidak bisa diterima”

    2. kemudian jelasin siapa yg bertanggung jawab terhadap “hal-hal yg tidak bisa diterima” tersebut?
    penulis kitabya? sanadnya? atau sumbernya?

    3. apa nama kitab hadis Nabi saww hasil kumpulan atau rekomendasi para imam syiah yg konon maksum itu?
    kalau dari 12 imam yg diyajkini syiah itu kagak ada yg mengumpulkan/ rekomendasikan kitab hadis, maka sepertinya para imam itu telah melalaikan sebuah tugas utama seorang imam yg harus membimbing pengikutnya. berarti juga mereka meninggalkan pengikutnya dalam kebingungan.

    4. Alkaafy yg disebut rujukan hadis paling diakui diantara kitab2 lain, apakah sudah mendapat rekomendasi/ testimoni dari seorang imam yg maksum?

    jika sudah, maka kitab tersebut harus ditelan mentah mentah oleh pengikut syiah. tidak boleh dikritik lagi. sebab imam adalah maksum dan tidak mungkin akan membuat kesalahan fatal dengan merekomendasikan sebuah kitab yg masih ada “hal-hal yg tidak bisa diterima”

    dan sejak saat itu saya bilang kepada teman saya agar tidak bicara lagi tentang syiah kecuali dia mau mempresentasikan Alkaafy.

    dan …sampai sekarang dia masih diam…….

    Jakfari Menjawab:

    sobat, kalau kesulitan mendapatkan buku-buku Syi’ah di pasaran/toko buku, kan bisa dilacak di situs2 Syi’ah berbahasa Arab atau lainnya.
    Di sana anda dapat membaca langsung kitab al Kafi.

  26. @marwoto
    saya bisa memahami maksud anda. kita memang seharusnya belajar dengan prosedur yang benar.

    sebuah rujukan utama haruslah bersifat terbuka. bisa diakses umum.

    barometer keterbukaan itu adalah ketersediaan (availability) kitab tersebut di pasaran bebas. sehingga khalayak umum bisa mengakses (membeli).

    jika sebuah ideologi mempunyai rujukan utama yg tidak terbuka (hanya dimiliki kalangan tertentu), maka ideologi tersebut dianggap sebagai sebuah ideologi mistis.

    Jakfari:

    marwoto kok jadi Bogan?

  27. orang-orang wahabi/salafy dari dulu emang selalu picik pikirannya, ngaku2 menjunjung tinggi sunnah rasulullah saww, lalu dikemanain tuh hadist tentang wasiat rasul saww yg memerintahkan utk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Ahlul bait beliau? yg salah satu dalilnya terdapat dalam kitab shahih muslim pujaan mereka, blass…kosong mlompong, mereka sebenarnya gak pernah setia dalam mengikuti rasulullah saww, merekalah sebenarnya ahlul bid’ah yg sejati!!

  28. Kitab2 karya imam khomeini saja dipelintir dan dirubah isinya oleh nashibi2, apalagi kitab al kafi.

  29. saya mau tanya:
    1. apa benera syiah memurtadkan sahabat umar,abu bakar, dan usman?,
    2. katanya ada syiah yg tidak mengkafirkan sahabat dan cara ibadahnya sama dengan sunni,syaiah apakah itu?

    Jakfari:
    1. Syi’ah sebagai mazhab tidak demikian.
    2. Entah Syi’ah apa yang semua rincian ibadahnay sana dengan sunni?
    lagi pula Sunni sendiri mash banyak versi cara ritual ibadahnya< lalu Syi'ah sama dengan Sunni yang mana, yang hanafi, hambali, maliki atau syafi'i atau dzahiri atau atau.
    Terima kasih.

  30. 1. adakah bukti (kitab) sebagai mazhab ,syiah tidak ada pengkafiran 3 sahabat? (padahal seluruh umat tahu bahwa syiah mengkafirkan 3 sahabat). Lalu sebagai apakah selain sebagai mazhab bahwa syiah mengkafirkan 3 sahabat? maaf saya belum ngerti…

    2. Ibadahnya hampir sama dengan orang-orang NU laksanakan. Syiah yang begini, syi’ah apakah itu?

    Ibnu Jakfari:

    Jika ada yang bertanya kepadaa Anda apa pendapat Ahlusunnah tentang masalah A misalnya, apa yang harus anda jadikan patokan untuk mengatakan bahwa pendapat mazhab Ahlusunnah dalam masalah A itu begini atau begitu? Apa dengan menjadikan kaum awamnya sebagai patokan? Atau segelintir ulamanya sebaai tolok ukur? Atau apa?
    Jangan jadikan oknum sebagai patokan untuk mengenali kumnitas atau mazhab!!
    Nu Bertawassul! Syi’ah juga bertawassul! Tawassul kepada para nabi atau paara wali dalah syirik akbar menurut Salabi (Salafi-Wahabi)! jadi Syi’ah dan Nu adalah kaum Musrikun menurut Wahabi! kira-kira begitu!

  31. Wahai Wahabi nashibi….
    Kebencian dan kedengkian anda kepada Syiah akhirnya menjerumuskan anda pada kebencian dan kedengkian terhadap ahlulbait Nabi saw. Jika disebutkan kemuliaan mereka, merahlah muka anda, panaslah hati anda, menjadi cupat pulalah pikiran anda.

    Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan (Al-Baqarah: 90)

    Salam

  32. slam sjhtera…sy dr mlaysia,,ijinkkn sy ckp bhsa mlayu aja…apa bnar syiah kafirkn shbat?jika ya,mengapa?

    Ibnu Jakfari:

    Salam kenal pak cik gu! Apa pak Cik percaya bahwa di antara sahabat2 Nabi saw, aadaa yang munafik?
    Apa Pak Cik akan kafirkan mereka atau anggap sebagai mukmin sejati?

  33. […] Ali Dan Syi’ahnya Sebaik-baik Makhluk Allah (II) Bantahan Untuk Blog “Haulasyiah” […]

Tinggalkan Balasan ke ditya Batalkan balasan