Kuliah Akhlak [13]: Al Qasâwah

KUliah Akhlak: Al Qasâwah

Berkata Syeikh al Arif Billah; Syeikhul Islam Abbas al Qummi –radhiyallahu ‘anhu-:

Al Qaswah, Kekakuan hati adalah kondisi yang menimpa sorang manusia sehingga ia tidak terpengaruh denagn derita dan bencana yang dialami orang lain. Penyebab munculnya kondisi itu adalah berkuasanya kekuatan hewaniah buas.[1]

Banyak dari perbuatan tercela seperti zalim, mengganggu orang lain, tidak memenuhi panggilan orang-orang teraniaya, dan tidak menolong kaum fakir dan yang membutuhkan dll terlahir dari kekakuan hati.

Trapi penyembuhan penyakit ini pada puncaknya adalah sulit.

Penyandang penyakit ini hendaknya kontiniu melakukan tindakan-tindakan yang dapat meluluhkan hati agar jiwanya menjadi siap menerima siraman sifat kelembutan hati dari Sumber Pelimpah (Allah SWT), dan agar setelahnya raib darinya kondisi kaku.

Adapun jika ia tidak mengobatinya, maka hendaknya ia mengatehui bahwa ia telah keluar dari batasan kemanusiaan.

Allah SWT berfirman:

فَبِما نَقْضِهِمْ مِيْثاقَِهُمْ لَعَنَّاهُمْ و جَعَلْنا قُلُوبَهُمْ قاسِيَةً.

“(Tetapi) kerena mereka melanggar janji-janjinya, Kami kutuki mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu.” (Q.S. al Maidah[5];13)

Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw., beliau bersabda:

لاَ تُكْثِرُوا الكلامَ بِغَيْرِ ذكْرِ اللهِ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الكلامِ بِغَيْرِ ذكْرِ اللهِ تُقْسِيْ القلْبَ. إِنَّ أَبْعَدَ الناسِ عَنِ اللهِ القلبَ القاسِيْ.

“Jangan banyak berbicara selain dzikir kepada Allah, sebab sesungguhnya banyak berbicara selain dzikir kepada Allah akan membuat kaku hati. Sesungguhnya manusia paling jauh dari Allah adalah pemilik hati kaku.”[2]

Diriwayatkan dari Imam Ali as., beliau bersabda:

مَا جَفَّتْ الدُمُوْعُ إلاَّ لِقَسْوَةَ القلبِ، و قَسَتِ القلوبُ إلاَّ لِكَثْرَةِ الذنوبِ.

“Tidak akan kering air mata kecuali disebabkan kekakuan hati, dan tidak mengeras hati kecuali diasebabkan banyaknya dosa.”[3]

Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw., beliau bersabda:

ثَلاَثٌ يُقَسِّيْنَ القلبَ: إِسْتِماعُ اللَهْوِ، و طلَبُ الصَّيْدِ، و إتْيانُ بابِ السلطانِ.

“Tiga perkara membuat hati kaku; mendengar nyanyian (omongan tidak manfaat), berburu dan mendatangi pintu raja/penguasa.”[4]

Diriwayatkan dari Isa putra Maryam,”Sesungguhnya seekor binatang ternak jika ia tidak ditunggangi, dilatih dan dipakai pasti ai sulit dan berubah wataknya. Demikian juga hati, jika tidak dilunakkan dengan mengingat mati dan dikiuti dengan semangat beribadah pasti akan membatu dan kaku.”[5]

Sa’di Syirazi bersyair:

Anak Adam adalah anggota satu sama lain… mereka diciptakan dari unsure yang sama, jika seorang dari mereka ditimpa bencana,seluruh anggota lainnya merasa sakit dan derita.

Dan kamu jika tidak sedih  dengan derita orang lain ketahuilah bahwa kamu tidak layak disebut manusia.

 _______________

[1] Baca Jâmi’ as Sa’âdât,1/369.

[2] Kanz al ‘Ummâl,hadis 1840 dan18960.

[3] Bihâr al Anwâr,70/55.

[4] Ibid.75/370.

[5] Ibdid.14/309.

Tinggalkan komentar