Allah Swt. Menjayakan Islam Dengan Umar ibn al Khtahthab

Allah Swt. Menjayakan Islam Dengan Umar ibn al Khtahthab

Di antara hadis palsu yang sering dibanggakan kaum Bakriyah (sekelompok kaum Sunni yang fatanik terhadap Abu Bakar dan Umar dan anti Imam Ali as.) adalah bahwa Nabi saw. memohon kepada Allah SWT dalam doanya agar Allah menjayakan agama Islam dengan Umar ibn al Khaththab. Riwayat palsu itu selalu mereka banggakan sebagai keutamaan Umar, dan dapat kita jumpai dalam banyak buku mereka dan dalam banyak kesempatan!

At Turmudzi memulai Bab Manâqib Umar dalam Sunan-nya dengan meriwayatkan hadis tersebut dengan sanad sebagai berikut:
Muhammad ibn Basysyâr dan Muhammad bin Râfi’ menyampaikan hadis kepada kami, mereka berkata, ‘Abu ‘Âmir al ‘Aqadi mengabarkan kepada kami, ia berkata, Khârijah ibn Abdulah al- Anshari mengabarkan kepada kami, dari Nâfi’ dari Ibnu Umar bawa Rasulullah saw. bersabda:

أللَّهُمَّ أَعِزَّ الإسلامَ بِأَحَبِّ الرَّجُلَيْنِ إليكَ ؛ بِأبي جهلٍ أَوْ بِعُمَرَ بنِ الخطاب.

Ya Allah jayakan Islam dengan salah satu dari dua orang yang paling Kau cintai ini; Abu Jahal atau Umar ibn al Khaththab.
.
Ibnu Umar berkata, “Dan yang lebih dicintai Allah adalah Umar.”

Ini adalah hadis hasan gharîb dari hadis Ibnu Umar. [1]

Hadis palsu ini telah mereka riwayatkan dengan mengatasnamakan sebelas sahabat Nabi saw., di antara mereka Ibnu Umar dan Umar sendiri. Hadis palsu ini sejak awal peluncurannya telah ditolak dan dibohongkan oleh:

1. Ikrimah

Ikrimah -sahaya Ibnu Abbas ra., seorang tokoh tabi’în yang sangat diandalkan sebagai sumber ajaran agama oleh para ulama Ahlusunnah- telah menolaknya dan menggolongkannya sebagai kebohongan yang menghinakan agama Islam itu sendiri.
Jalaluddin as-Suyûthi -tokoh besar Ahlusunnah– meriwayatkan dalam kitab ad-Durar al-Muntatsirah:19 bahwa Ikrimah ditanya tentang hadis itu, ia berkata:

.

.
معاذَ اللهِ! الإسلامُ أَعَزُّ مِنْ ذلِكَ، و لكنه قال: أللهمَّ أَعِزَّ عُمر بالدين أَو أبا جهلٍ.

Aku berlindung kepada Allah (dari mengatakan demikian), Islam jauh lebi kuat dari itu, tetapi beliau bersabda, “Ya Allah jayakan Umar atau Abu Jahal dengan agama.” [2]

Dari sini dapat difahami bahwa meyakini omongan seperti itu dan apalagi menisbatkannya dengan kepalsuan kepada baginda Rasulullah saw. adalah kebohongan yang keji, tidak berani memalsunya kecuali kaum munafik yang tidak mempedulikan akibat dari kepalsuan yang dibuatnya. Dalam pandangan Ikrimah, omongan itu adalah pelecehan atas Islam, agama Allah yang maha mulia dan kokoh, karenanya ia berlindung kepada Allah dari ucapan dan keyakinan sesat seperti itu.

Penolakan Ikrimah semestinya sudah cukup membungkam mulut-mulut kaum Bakriyah dan Salafiyah yang bernafsu membela pandangan-pandangan mereka walaupun dengan kapalsuan dan melecehkan agama!

2. Ummul Mukminin Aisyah

Selain Ikrmah, Aisyah juga membohongkan kepalsuan itu, dan sesungguhnya kaum bakriyah memutar balikkan sabda suci Nabi saw. demi kesesatan mereka.

Burhânuddin al-Halabi asy-Syafi’i dalam as-Sirah al-Jalabiyah-nya setelah menyebutkan riwayat tentang masalah ini, ia menukil pernyataan Aisyah sebagai berikut, “Dan telah diriwayatkan dari Aisyah ra., ia berkata, ‘Sebenarnya nabi saw. bersabda, ‘Ya Allah, jayakan Umar dengan Islam.’ Sebab, Islam akan selalu jaya dan tidak perlu dijayakan dengan orang.” [3]

Al Halabi berkata bahwa ucapan Aisyah itu muncul dari ijtihadnya sendiri, sebagai buktinya bahwa beliau menyebutkan alasannya bahwa jauhlah anggapan bahwa Islam akan dibuat jaya oleh orang

Ibnu Jakfari berkata:

Andai benar arahan dan pembelaan al-Halabi, pastilah kita berhak bertanya, bolehkan seorang menolak hadis yang telah disabdakan Nabi Muhammad saw. -yang tidak bertutur kata dari hawa nafsu, melainkan dari wahyu- dengan alasan ijtihad?! Apa hukumnya seorang yang menolak mentah-mentah hadis Nabi saw.? Bukankah kata-kata al-Halabi itu berbahaya bagi Ummul-Mukminin Aisyah?!

Selain itu makna Ya Allah jayakan Islam seperti diterangkan al-Mubârakfuri dalam at-Tuhfah-nya adalah, “Kuatkan, belahla dan jadikan ia menang di atas kekafiran.” Di sini anda terhak bertanya, ‘adakah bukti yang dapat diajukan oleh Bakriyah bahwa Umar berandil besar dalam kejayaan Islam di masa Nabi saw.?!

Coba anda teliti data-data sejarah peperang Nabi saw., pernahkan Umar berperang ekstra dalam membela Islam dan Nabi saw.?
Saya berharap kaum Bakriyah menyebutkan lima saja orang kafir yang pernah dibunuh Umar dalam peperangan sepanjang sejarah Islam! Dan untuk itu saya angkat topi sebagai rasa hormat saya

Dapatkan jasa Umar terhadap Islam dapat dibandingkan dengan jasda-jasa besar dan pembelaan nyata Imam Ali as. dalam berbagai pertempuran antara pihak Islam dengan pihak kafir?!

Tanyakan kepada “Badar” siapa pejuang sejati yang gigih membela Islam!
Tanyakan kepada “Uhud”, siapakah yang tetap teguh di sisi Nabi di kala para sahabat lari berhamburan meninggalkan Nabi sendirian?

Tanyakan kepada sejarah, siapakah yang lari meninggalkan Nabi saw di saat-saat genting seperti di pertempuran Uhud, Hunain dll.?

Apa arti kejayaan Islam dengan Umar kalau ternyata Imam Ali as, yang paling berjasa untuk agama Rasulullah saw.?!

Saya berharap kita tidak perlu mempertahankan sebuah doqma yang tidak mampu ditegakkan di atas bukti-bukti nyata dan data-data akurat sejarah!!

Meyakini Ali as. lebih unggul dan lebih utama jauh lebih mencerminkan keimanan dan kepatuhan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, ketimbang membuat-buat atau mengimani kepalsuan!

Andai kaum Bakriyah mau memposisikan sahabat-sahabat kebanggaan mereka pada posisi mereka sebenarnya, niscaya itu lebih utama dan lebih ilmiah dan lebih membawa keselamatan dunia dan akhirat dari pada memalsu atas nama suci nabi Muhammad saw

Ancaman atas yang memalsu Hadis

Sebelum saya akhiri makalah ini, saya tertarik menyebutkan beberapa fatwa ulama Ahlusunnah tentang bahaya memalsu kebohongan atas nama Nabi saw. dan bagaimana hukumnya. Abu al-Mudzaffar as-Sam’ani berkata, “Barang siapa berbohong sekali saja atas nama Rasulullah saw. maka seluruh riwayat darinya yang terdahulu harus digugurkan”. [4]

Imam Ahmad ibn Hanbal, Abu Bakar al-Humaidi dan Abu Bakar ash-Shairafi berkata, “Tidak dapat diterima riwayat seorang yang pernah berbohong atas nama Rasulullah saw. walaupun setelahnya ia bertaubat dari berbohong (atas nama Nabi)”. [5]

Ibnu Hajar berkomentar, “Para ulama sepakat bersikap keras atas orang yang berbohong atas nama Rasulullah saw., sebab ia tergolong dosa besar, kabâair, sampai-sampai Syeikh Abu Muhammad al-Juwaini menetapkan hukum kafir atas yang melakukannya. Qadhi Abu Bakar ibn al Arabi cenderung mendukung pendapat itu…”. [6]

Dan bagi yang telah mengetahui kepalsuan sebuah hadis maka haram atasnya untuk  meriwayatkannya.

Ibnu Shalâh berkata, “Dan tidak halal bagi yang mengetahui keadaannya (hadis palsu itu) untuk meriwayatkannya kepada seorang pun dalam masalah apapaun kecuali jika disertai dengan menerangkan kepalsuannya.” [7]

Maka dengan demikian adalah kewajiban atas setiap muslim untuk tidak ceroboh dalam meriwayatkan hadis-hadis palsu tentang keutamaan sebagian sahabat. Dan bagi yang telah menegtahuinya maka haram atasnya meriwayatkan dan menyebarkan riwayat-riwayat seperti itu. Dengannya ia tergolong sebagai pemalsu atas nama Nabi saw.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis yang ia sifati dengan al-atsar al-masyhûr, berita yang masyhur/tersohor:

.
مَنْ حدَّثَ عَنِّيْ بِحديثٍ يرَى أنهُ كذِبٌ فَهو أحد الكاذِبَيْنِ.

Barang siapa menyampaikan hadis dariku sementara ia mengetahui bahwa ia adalah palsu maka ia seorang dari dua pembohong.[8]

____________________________

[1] Sunan at Turmudzi(dengan syarah al Mubârakfûri),10/167-168 hadis 3764.

[2] ad Durar al Muntatsirah:19. cet. Mushthafa Al Halabi, Mesir.

[3] As Sirah al Halabiyah,1/330.

[4] Taqrîb  dengan syarah as Suyuthi, Tadrîb ar Râwi,1/230.

[5] Taqrîb dan Ikhtishar ‘Ulûm al Hadîst:111.

[6] Fathu al-Bari.6,389. (baca Adhwa’ ‘Ala as Sunnah al Muhammdiyah:70)

[7] At Taqyîd wa al Îdhâh, Syarh Muaddimah Ibn ash Shalâh:131.

[8] Muslm (dengan syarah An Nawawi),1/62 dan Al Maudhû’at; Ibnu al Jauzi,1/62.

25 Tanggapan

  1. Aku sudah lama denger hadis begituan dari pak ustaz di mushalla kampongku, aku sih percaya, apa lagi waktu itu banyak cerita kepahlawanan Sayyidina Umar dikisahkan, eh tapi setelah banyak baca sejarah ternyata hanya satu orang doang yang dbunuh Umar dalam perang, itupun masih diperselisihkan para ulama.
    Aku pikir-pikir, apanya ya dari gerakan Umar yang dengannya Allah azza wajalla menjayakan Islam? Kok rasa-rasanya kagak ketemu tuh.
    Buat ikhwanku dari Wahabiyin tolong deh sebutkan satu bukti aja kalau kandungan hadis ini benar dan relevan dengan kehidupan Umar ibn al Khaththab ra.
    Kalau meminta bukti hal itu kan bukan bebarti kagak demen atau kagak cinta ama beliau kan?
    Cuman masalahnya supaya jangan menyematkan keistimewaan yang bukan miliknya itu aja mau aku.

  2. artikelnya bagus banget.
    tolong bahas tentang transformasi hadis dong…

    Ibnu Jakfari:

    Terima kasih
    Insyalllah.

  3. Saya kok jadi penasaran, mau nanya nih kepada para pembuat hadis itu atao siapa sajalah yang menerimanya, kapan sih Pak Umar ibn Khaththab itu berjasa kepada islam? kapan sih pedangnya berlumuran darah orang kafir di peperang? setau aku beliu hanya pandai gertak sambal… tapi lumayan juga sih buat nakut-nakuti orang kafir.

  4. kang Umar bin Khattab itu nasabnya gimana sih. ana rasa kok perlu diketahui umum. katanya sih nasabnya ruwet. muter2.
    oh ya….. ana pernah baca hadits “Iblis takut mendengar langkah kaki Umar”. anehnya malah Rasulullah bisa digoda setan yang nota bene anak buahnya Iblis. Waduh!!!!! hebat ya….. kang Umar itu. saking hebatnya berani mengatakan “nabi sedanga meracau”. juga atas sikap bernainya yang ogah ikut dalam ekspedisi Usamah bin Zaid walau Nabi memerintahkan. Hooo…..ho……. Kang Umar bin Khattab …..Ente contoh dan teladan dalam keberaniannya melawan Nabimu sendiri……

    Ibnu Jakfari:

    Harapan saya, jangan kita menyinggung tokoh yang dimuliakan kelompok lain! Anda boleh mengorekasi sikap dan pendapatnya, tapi tidak menghinanya.
    Islam tidak mengajarkan sikap mengejek-ejek muqaddasat kelompok lain.

  5. Afwan,Ini Fakta bung…

  6. Imam Ja’far Muhamamd Al Baqir ditanya oleh Katsir Annawwal : “apakah aku harus mencintai mereka berdua (Abu Bakar dan Umar)?” Imam Al Baqir menjawab :”ya, celakalah engkau, cintailah mereka berdua di dunia dan akherat, jika engkau terkena dosa karena mencintai mereka berdua, maka akulah yang akan menanggungnya”.

    Ibnu Jakfari:

    Akan lebih sempurna jika riwayat di atas Anda sebutkan sumber dan kualitasnya. Sebab tidak jarang pemalsuan diatas namakan para Imam Ahlulbaut as…. Seperti juga atas nama kakek mereka Rasulullah saw.
    Mas, sepertinya Anda salah ketik dalam menyebut nama Imam di atas.

  7. ooo iya, betul salah ketik. Sukron, udah dikasih tahu. Maksudnya Imam Ja’far Muhammad Al Baqir

    Ibnu Jakfari:

    Mas Imam Ja’far ash Shadiq ibn Imam Muhammad al Baqir.

  8. Salam
    hadisnya salah alamat tuh, harusnya kan hadis itu untuk imam Ali as…
    Di hadis lain, dalam perang Uhud, Jibril as berkata : Tidak ada pedang selain zulfikar,tidak ada pemuda selain Ali…
    Sedikit info dari saya, saya kutip dari buku Dari Adam as sampai Isa as, pnrbt Lentera…

    Rasulullah Saw (nabi waktu itu sedang berziarah ke kuburan Baqi) mengutus Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali ke gua ashabul kahfi, kemudian beliau berkata : pertama yg maju di pintu gua itu adalah Abu Bakar,sesungguhnya engkau panutan kaum, kemudian kamu wahai umar, lalu kamu wahai usman; dan jika mereka tidak menjawab seorangpun dari kalian, maka majulah wahai Ali dan jadilah kamu akhir dari mereka. kemudian Rasul memerintahkan angin untuk membawa mereka menuju pintu gua itu.
    Abu bakar ucapkan salam,tapi tak mendpt jwbn, kemudian Umar ucapkan salam, tak mendapat jawaban juga, lalu Usman ucpkn salam, tak mndpt jwbn..
    terakhir Ali maju, dan berkata Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh wahai ashabul kahfi, yang beriman kepada Tuhan, hingga Dia tambahkan kepada mereka petunjuk serta Dia teguhkan hati mereka. Aku adalah utusan Rasul Allah kepada kalian.
    Maka mereka menjawab Marhaban Rasul Allah dan utusannya, waalaikas salam ya washiyya Rasulillah saw wa rahmatullahi wa barakatuh. Ali as berkata,”bagaimana kalian tahu bahwasanya aku adalah pengemban wasiat Nabi?” mereka menjawab,”Sesungguhnya telah diperdengarkan di telinga kami agar kami tidak berbicara kecuali kepada Nabi atau washiy nabi.
    kemudian mereka bertanya “bagaimana kabar Rasul Saw dan keluarganya ketika kamu tinggalkan dan bagaimana keadaannya? mereka sangat bersungguh-sungguh dalam mengajukan pertanyaan itu. Kemudian mereka berkata kepada Ali as, beritahukanlah sahabat2mu ini bahwasanya kami tidak berbicara kecuali kepada seorang nabi atau washiy nabi. Maka Ali berkata kepada mereka (Abu Bakar,Umar dan Usman) “Apakah kalian telah mendengar apa yg telah dikatakan oleh mereka (para penghuni) itu? mereka menjawab, Ya. Ali as berkata,”kalau begitu hendaklah kalian bersaksi (ttg hal itu)”. kemudian wajah mereka dipalingkan ke arah Madinah, maka angin membawa mereka kembali hingga menurunkan mereka dihadapan Rasul SAW. kemudian mereka mengabarkan kepada rasul SAw ttg apa yg telah terjadi, maka beliau bersabda kepada mereka, “Sungguh kalian telah melihat dan mendengarnya, maka hendaklah kalian bersaksi ttg hal itu. mereka menjawab, ‘Ya. kemudian Rasul saw pulang kerumah sambil mengatakan kepada mereka, ‘Peliharalah kesaksian kalian ini!”
    Salam

  9. Mengapa Imam Ali RA, Imam Hasan dan Husein menamakan putra-putra mereka dengan nama Abubakar, Umar dan Ustman?
    riwayatnya dari blognya mas yang ngasi comment diatas..

    http://kilasanku.wordpress.com/2008
    /10/10/yang-tersisa-dari-karbala/

    Ibnu Jakfari:
    Silahkan baca artikel kami: Imam Ali as. Tidak Menamakan Putranya Dengan Nama Umar!

  10. mas penulis bebas rasanya ente pernah mampir lama di blog mushadiq marhabban yah…tapi menghilang hihi…just curios he…he…

  11. Yaa, sukron itu juga betul. Salah terus yaa saya.. Insya Allah, nanti kalau menulis nama saya akan hati – hati, bagaimanapun Imam Ja’far ash Shadiq ibn Imam Muhammad al Baqir adalah seorang yang mulia.

  12. janganlah salah satu diantara kalian menghina saudaranya, karena mungkin ia benar. kalian gak tahu kan kalau itu benar atau salah makanya jangan ambil kesimpulan dulu…., berbahaya loooooo.!!!!!!

  13. maaf sebelumnya kenapa ga diakuin aja semua toh semua sahabat2 Rosul SAW kan sama2 Hamba Allah yang berjuang di jalan ALLAH SWT,bwt saya seh selama semua ajaran islam baik pasti saya ikutin tapi bukan berarti plinplan yee maaf ya bwt commentnya saya akuin bahwa saya masih sangat bodoh dan terbelakang dan jauh dari bener kalo soal pemahaman agama tapi Isllam kan cinta damai..so piss ya
    ALLAHU AKBAR…

  14. Ah yg bener artikelnya, ternyata syiah memang tdk akan bisa bersatu dgn sunni!
    ___________________

    Ibnu Jakfari:

    Syi’ah pasti bisa bergandengan tangan dengan saudara-saudara mereka Ahlusunnah… yang menolak hanya kaum nawashib (para pembenci keluarga Nabi saw.) yang berkodeok Sunni…
    Di Lebanon, di Suria, di Mesir, di bahrain dan banyak negeri lain Syi’ah bisa hidup bermesraan dengan Sunni…
    Tapi kalau Wahhabi yang ekstrim/ghuluw/fanatik buta (tidak semua wahabi lho) ya pasti enggan bersatu sebab dengan bersatu agenda pemecah belahan umat akan berantakan dan tuan-tuan mereka di AS dan Zionis Israel akan marah besar kepada mereka…
    Yang mengajak kepada persatuan adalah Mukmin yang sadar dan yang mengajak kepada perpecahan dan menabur fitnah adalah Muslim tertipu atau munafik jahat.

  15. Masya Allah, Innalillah.. !
    Pengikut agama Syiah sudah muncul di Indonesia?

    Daripada kalian merusak dan menyesatkan umat Islam, sebaiknya kalian kembali pada agama asal kalian (Majusi), dan sembahlah api.

  16. @Pembela Sunnah (umar)
    Anda mengidolakan Umar bin Khattab? sama seperti saya dahulu. Tapi ketika tahu bagaimana aqidahnya, tingkahnya, saya berlepas diri. Mau tahu sebab-sebabnya? saya kasih tahu sebagian aja:

    Umar meragui Kenabian Muhammad saww. Maka tidak heranlah kalau permintaan Rasul saww waktu sakit ia nilai sebagai omongan tidak karu-karuan. Dan menggap bahwa pesan (hadits) itu tidak penting, Cukup al-Quran saja. Maka ketika dia berkuasa, dia melarang menyebarkan hadits Rasul saww dan membakar catatan-catatan hadits yang ada. Namun demikian ia juga meyakini bahwa al-Quran sekarang tidak lengkap. Ia memberi putusan berdasarkan al-Quran yang sebenarnya tidak ia kuasai. Seperti putusan dia kepada seseorang tidak mendapatkan air ketika junub, maka ia tidak perlu shalat!!!

    Umar adalah seorang “pemberani” yang beberapa kali lari terbirit-birit dari medan perang (Uhud, Khaibar, Hunain). Yang konon katanya setan lari kalau melihat umar. Dia berani meninggikan suara di atas suara Rasul saww. Dia juga berani mengancam membakar rumah puteri nabi saww.

    terlalu panjang untuk diungkap semua. namun ketahuilah bahwa apa yang disampaikan itu semua bersumber dari kitab-kitab mu’tabar suni Bukan dari kitab-kitab syi’ah!!

    • ya Allah Jangan hina para sahabat Rasulullah……..sebab seburuk apapun meraka ( menurut kita ) masih lebih baik dibanding siapapun yang hidup dijaman kita…..mereka menimba ilmu langsung dari rasulullah….mereka berjuang disamping rasulullah ( sekalipun menurut kita bermental lemah …. itupun kalau benar, mudah mudahan bukat fitnah )…..mereka mertua dan menantu rasulullah ( setidaknya menurut sejarah yang saya tau )…….bayangkan….. bayangkan seandainya anda rasulullah dan membaca blog ini, lalu mendapati tulisan dan tanggapan sahabat anda di salah salahkan bahkan di ejek …..apakah anda redha …..kalau toh sahabat rasulullah ( ahlul bait ) ada yang lebih unggul dari yang lain, tonjolkanlah keunggulannya bukan dengan menghina sahabat yang lain ………ingatlah kita semua akan bertemu rasulullah dan semua sahabatnya termasuk umar bin hattab di yaumul akhir……apakah kita masih sanggup mengangkat kepala ….sementara kita hinakan beliau ketika didunia….ya Allah ampunilah kami.

  17. Yang wajar2 / biasa 2 saja tanpa menonjolkan atau menghinakan, dan yang mending jangan meninggikan suara dibanding suara Rasul yang menjadi terhapus segala pahala… meninggikan berarti juga menonjolkan dan juga berarti menghinakan… yg penting apa adanya… cuma yg jadi masalah sejarah masa lalu amatlah terpisah oleh jarak, dan adanya konplek yang tdk berkesudahan sehingga munkin kabar yang sampai kekita bisa saja menjadi bias, Wallhu A’lm. Allahumma Shalli ‘Ala Syayyidina Muhammad, Wa ‘Ala Aali Syayyidina Waththayyibiin Waththahirin

  18. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarookatuhu…
    Saya adalah sunni dah saya juga adalah Syi’ah yg memuliakan ahlu-l-bait tapi tidak lebih memuliakan mereka atas baginda Rosulullah SAW. Wahai saudaraku Golongan sunni perlu kita ketahui keutamaan Sayyidina Imam ‘Ali bin Abi Tholib Ra, Kwh adalah lebih utama antara para shohabat yg lainnya. Perlu juga kita ketahui bahwa kita juga tidak boleh melebihi Umar ibnu khottob atas Sayyidina Imam ‘Ali bin Abi Tholib Ra, Kwh….!
    Rosulullah SAW bersabda : “Aku adalah gudang ilmu sedangkan ‘Ali adalan pintu gerbangnya” (HR. Muttafaqu’alaihi)
    Jika anda ingin ilmu-ilmu baginda Rosulullah maka bukalah pintunya maka anda akan menemukan Gudang Ilmu itu (Nur)…!
    Jika anda membuka pintu gerbangnya melalui Abu Bakar Ra, dan Umar ibnu Khottob Ra, dan Utsman bin Affan Ra maka anda akan sedikit menemukan gudang ilmu tersebut. Saya tetap memuliakan Abu Bakar Ra, Umar ibnu Al-Khottob Ra dan Utsaman Ibnui Affan Ra tapi saya tidak melebihi mereka atas keutaman dan kemuliaan Rosulullah SAW dan Sayyidina Imam ‘Ali bin Abi Tholib. Karena kelak dari anak keturunan antara Hasan dan Husain akan keluar Imam Al-Mahdi yang akan membimbim umat Muhammad SAW menuju cahaya kebenaran Ilahi robbi-l-‘alamiin…
    Wahai saudara-saudaraku ketahuilah bahwa syi’ah (yg selama mereka berkiblat kemekkah dan tidak membangun masjid di atas sebuah kuburan yg mana yahudi dan nasroni membangun tempat peribadahan mereka diatas kuburan para nabi) dan sunni (yg tidak mentakfirkan orang yg telah bersyahadah) adalah sama dan memiliki perbedaan hanya setipis dan sehalus benang, akan tetapi para pengikut wahabiyyah (yg mentakfirkan orang-orang yg telah bersyahadah) sampai detik ini, saya belum mendengar bahwa mereka sangat memuliakan ahlu-l-bait baginda Rosulullah bahkan salah satu ulama mereka pernah menyatakan maqom baginda Rosulullah dimadinah adalah Thoghut (berhala) dan harus dibongkar (Na’udzubillahi min dzaalik).
    Demi Allah yg jiwa diri ini dalam genggamannya….! Sedih hati ini melihat umat yg di cintai Rosulullah SAW bercerai berai, yg mana Rosulullah pernah berdo’a kepada Allah SWT agar jangan mencerai beraikan Umatnya tetapi Allah SWT tidak mengabulkannya. Sampai akhir hayat beliau yg terucap Ummatii… Ummatii…. Ummatii…

    Adakah hati-hati anda bergetar setelah Sang Maut melepaskan Ruh Mulia dari Jasad Mulia sambil menyebut-nyebut Ummatii 3X…?

    Adakah saudara-saudaraku yg ku hormati akan keluasan ilmu dan fahamnya pernah memohon kepada Allah SWT agar Allah SWT memberikan anda petunjuk, mengapa Allah SWT mencerai beraikan Umat Rosulullah SAW yg mana Beliau adalah Kekasih-Nya, penutup para nabi dan penghulu para nabi….?

    Pernahkah anda berdo’a memohon kepada Allah SWT agar memperlihatkan apa yg diperlihatkan Allah SWT kepada Baginda Rosulullah SAW, sebagaimana Beliua bersabda : “Idza roaita kama roaitu fabaka katsiiron fadhohikan qolilan” artinya : “Jika kamu melihat sebagaimana aku melihat maka engkau akan lebih banyak menangis dan sedikit tertawa”. (HR Muttafaqu’alaihi)….?

    Wahai saudara-saudaraku….! Seandainya saya ungkapkan apa yg diperlihatkan Allah SWT kepada Junjungan kita Pribadi yg Mulia atas seluruh makhluk dan saya juga telah diperlihatkan Allah SWT karena saya meminta kepada Allah SWT (Ma’af bukan saya menyatakan sama mulianya dengan Baginda Rosulullah mau pun ahlu-l-bait. Jika ditimbang dengan mizan (timbangan) diri saya dengan sehelai rambut Rosulullah maka lebih mulia sehelai rambut Rosulullah dibandingkan diri saya) maka anda akan mengatakan saya adalah pendusta besar…..!
    Dan jikalaulah anda tidak mengatakan saya pendusta besar maka saya juga tidak akan mampu menguraikannya karena tidak ada kata-kata yg mampu untuk mengungkapkannya sebab saya bukan seorang nabi yg bisa menjabarkan suatu petunjuk (Hidayah)…!

  19. Ahli sunnah tdk pernah memusuhi Sayidina ‘ali, jg asal nulis lho!

    • Klo ga prnh knp imam ali di tuduh sombong krn ga berbaiat pda aba bakr? Dan knp setiap kmi sebutkan keutamaan ali,mrka slalu kepanasan? Tanah fadak aja di rampas

  20. Tidak memusuhi Imam Ali tapi memuliakan para musuh Imam Ali seperti Muawiyah, Yazid dll
    Sami Mawon mas ..

  21. […] Allah Swt. Menjayakan Islam Dengan Umar ibn al Khtahthab […]

Tinggalkan komentar