Ingin Tahu Bagaimana Cara Sayyidina Umar Bercebok Menurut Sunni?

Ingin Tahu Bagaimana Cara Sayyidina Umar Bercebok Menurut Sunni?

Di antara yang selalu kita banggakan dari ajaran agama kita adalah ia mengajarkan kebersihan… Islam sangat perhatian kepada kebersihan, sampai-sampai ia dijadikan sebagian dari keimanan. Nabi saw. bersabda, “Kesebersihan itu sebagian dari keimanan.” Kebersihan yang ditekankan Islam meliputi seluruh aspek, kebersihan lingkungan, kebersihan badan dll. Untuk tujuan ini Islam mengajarkan kepada kitab bagiaman kita ber-istinja’. Kitab-kitab fikih Islam telah panjang lebar menjelaskan ajaran Islam tentang ber-istinja’.

Umat Islam sudah semestinya menjadi contoh teladan kebersihan dalam segala hal. Dan yang paling berhak mencontohkan kebersihan adalah Khalifahnya Nabi yang datang membawa agama kebersihan.

Lalu bagaimana Khalifahnya Nabi yang datang membawa agama kebersihan mempratikkan kebersihan? Bagaimana Sayyidina Umar ber-istinja’ dan bercebok? Ikuti tuntunan dan sunnah Sayyidina Umar dalam masalah ini!

Imam al Baihaqi dalam Sunan-nya, 1/111, Imam ad Dâruquthni,1/61 dan Imam al Muttaqi al Hindi dalam Kanz al Ummmal,9/519 melaporkan;

“Adalah Umar ibn al Khaththâb kencing sambil berdiri kemudian setelah selesai ia mengusap dzakarnya dengan batu atau selainnya… Yasâr, budak Umar berkata, ‘Adalah Umar jika kencing ia berdiri lalu berkata, ‘Ambilkan aku sesuatu dengannya aku beristinja’. Ia (Yasâr) berkata, ‘Maka aku ambilkan ia kayu atau batu. Atau kadang-kadang ia mendatangi tembok lalu ia usapkan dzakarnya dengannya atau ia usapkan ke tanah. Ia tidak pernah mencucinya dengan air.” Dan ini adalah riwayat tershahih dalam bab ini (kencingnya Umar) dan bab sebelumnya.”

Imam al Muttaqi al Hindi juga meriwayatkan dalam Kanz al Ummmal, 9/518, “Abdurrahman berkata, “Aku menyaksikan Umar kencing lalu setelahnya ia mengusap dzakarnya dengan tanah, dan setelahnya ia berkata, ‘Beginilah kami diajari.’”

.

Ibnu Jakfari Berkata:

Kata-kata Sayyidina Umar, ‘Beginilah kami diajari.’ mengundang tanda Tanya besar, siapa yang mengajarkan cara ber-istinja’ seperti itu, sebab yang dinukil para ulama Ahlusunnah menyalahinya?

.

Sayyidina Umar Mengajak Umat Islam Agar Kencing Berdiri

Sayyidina Umar bernostalgia,

“Nabi saw. melihat aku kencing berdiri, lalu beliau bersabda melarangku, ‘Hai Umar janganlah engkau kencing berdiri!’ setelah itu aku tidak lagi kencing berdiri.” Demikian diriwayatkan at-Turmudzi dalam Sunnan-nya pada bab 8: Larangan Kencing Berdiri,1/10 dan Ibnu Mâjah dalam Sunan-nya,1/112.

Benarkah Sayyidina Umar tidak mengulangi kebiasaan lamanya? Dokumnen di bawah ini agaknya membongkar kegemaran Sayyidina Umar menjalankan kebiasaan lamanya.. ia ternyata kembali kencing berdiri dan mengajak umat Islam rame-rame kencing berdiri, karena katanya, manfaatnya sangat besar, ketimbang harus mengikuti sunnah Nabi saw. yang melarangnya kencing berdiri! Sayyidina Umar berfatwa, “Kencing sambil berdiri itu lebih menjaga pantat adapun kencing sambil duduk/jongkok membuat pantat mengendur.” (al Baihaqi,1/102, Kanz al Ummal,9/520 dan Tuhfah al Ahwadzi,1/72)

Zaid ibn Wahb berkata,Aku menyaksikan Umar kencing berdiri sambil membanggangkan antara kedua kakinya hingga aku kasihan.” (Kanz al Ummal,9/519)

.

Ibnu Jakfari:

Ma’af, kami tidak mengerti makna filosofis yang disampaikan Sayyidina Umar tentang manfa’at kencing berdiri dan bahaya kencing sambil jongkok, mungkin para ulama Ahlussunnah ada yang mengerti, tolong jelaskan untuk kami?!

Mungkin untuk melegalkan kebiasaan Sayyidina Umar yang kencing sambil berdiri, para sukarelawan pembuat hadis mengada-ngada bahwa Nabi saw. kencing sambil berdiri di tempat sampah orang lain!

Siapa tahu? Hanya Allah yang tahu dan tentunya juga si pembuat kepalsuan itu!

Tetapi istri tercinta Nabi saw. yang kata ulama Sunni Nabi saw. memerintah kita mengambil separoh ajaran agama kita dari Humairâ’ (panggilan manja Aisyah)… menentang keras tuduhan yang dialamatkan kepada Nabi saw. bahwa beliau kencing berdiri. Aisyah berkata, “Barang siapa mengabarkan kepadamu bahwa Nabi saw. kencing berdiri jangan dipercaya. Beliau tidak pernah kencing melainkan sambil duduk.” (HR at Turmudzi pada bab 8: Larangan Kencing Berdiri,1/10 hadis no.12) setelahnya at Turmudzi berkata, “Hadis Aisyah ini adalah hadis tershahih dalam bab ini.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, an Nasa’i dan Ibnu Majah.

30 Tanggapan

  1. Asslamualaikum wbt

    astaghfirullahal azim….

    Mereka(para sahabat) telah dijanjikan Rasul tempat mereka di syurga…kita ini bagaimana? layakkah berkata demikian?

    Maaf saya mungkin kurang ilmu berkenaan hal ini dan kita tidak mengetahui SEBENARNYA SECARA SOHIH apa yang berlaku dapa 1400 tahun yang lampau. namun Betapa ramai orang membincangkan / merisaukan perkara yang lepas, sehingga nampak sahaja keburukan para sahabat Ar-rasul ini sedang tempat mereka sudah dijanjikan disisi Allah… moga Allah mengampuni kita dan diletakkan bersama mereka disisNya…

  2. Salam Tuan.,
    dalam kebanyakan karya tuan akan mendalilkan dan menyimpulkan ujaran2 tuan berdasarkan kepada periwayat Sunni.
    1) Tidak kah golongan Syiah punyaperiwayat dan hadis yg mungkin lebih hebat utk disajikan pada kami,
    2) mungkin cara ilmunya lebih terasa hebat dan indahnya? apatah lagi jika ada terbukti cara2 terbaik dalam merektifikasi kejernihan hadis tersebut,
    3) mungkin tuan ingin membayangkan atau membuktikan di Iran itu mereka lebih pandai menjaga hadis2 dan lebih banyak mungkin?
    4) sekiranya tiada seorang pun dikalangan sahabat yg bersifat benar, susah jugak kita ni.
    5) Dan cara berpolitik tuan ini utk memastikan keselamatan agar tidak akan didapati bersalah dan dipersalahkan?
    6) banyak yg perlu kita bincangkan, mgkin saya tidak sberani tuan dan sehebat tuan, tapi tujuan rasullullah dan ali sama, ade yg lebih hebat dr dunia ni tuan,dalam menjalaninya.

    semuga tiada fitnah antara kita.amin.

  3. Bisa minta scan haditsnya akhi tentang Umar yang kencing berdiri?
    syukron

  4. Sunnah Umar harus diikutin suka ataupun tidak suka …
    Lupakan saja sunnah Rasul ….

    Nb : Hanya sindiran

  5. @durhaqen
    1).Tuan jakfari hanya menyajikan keindahan hadis Sunni yg seperti diungkapnya tentang Umar ra. sila dikomentari dulu.
    2)Tolong hadis diatas diratifikasi supaya kelihatan indah bagi Umar ra.
    3) Saya kira tdk hanya di Iran, banyak Ulama di luar Iran yg pandai tetang ilmu hadis.
    4) Tdk semua sahabat adil dan tidak semua sahabat salah. tugas kita meneliti dan harus kritis.
    5) untuk tidak disalahkan mari kita diskusikan untuk mencari kebenaran.
    6) Alquran dan Hadis menyatakan bahwa mahluq Allah swt termulya adalah Rosulullah saw kemudian Imam Ali.
    Salam damai……………

  6. Diawal tulisan antum berkata : Di antara yang selalu kita banggakan dari ajaran agama kita adalah ia mengajarkan kebersihan… Islam sangat perhatian kepada kebersihan, sampai-sampai ia dijadikan sebagian dari keimanan. Nabi saw. bersabda,

    “Kesebersihan itu sebagian dari keimanan.”

    saya katakan :
    cukuplah bagi saya siapa anda sebenarnya, dan sejauh mana kemampuan anda, dengan anda membawakan hadits dhoif ini saja, saya telah mengetahui kebodohan anda dan pemahaman anda seperti apa dalam hal hadits, anda saja sudah tidak mengetahui derajat hadits “dhoif” hadits tersebut yang padahal populer telah diteliti oleh para ulama, apalagi membawakan hadits ditulisan diatas, dari matan terjemahannya saja sudah sangat kacau sekali, apalagi pola tulisan anda telah mengungkapkan betapa buruknya cara dan pemikiran agama anda…saya hanya bisa mendoakan semoga Alloh mengobati kebodohan anda, mengampuni dosa2 anda, dan memberikan petunjuk kepada anda dengan membuka mata hati anda, tentang siapa anda dan siapa orang yang anda hujat..sayang seribu kali sayang, orang semuda anda sudah dibutakan mata hatinya..bertaubatlah sebelum Alloh benar2 membuat seluruh tubuh anda stroke, jika anda menantang …saya bersedia mendoakan buruk buat orang yang telah memburuk2an para penegak agama Islam ini…

    • salam saudara abahnajibril, saya cuma ingin memberi pandanagan, didalam mazhab ahlussunnah, rukun islam ada 5 rukun iman ada 6, belum ada 1 pun didalam rukun2 tersebut memerintahkan kita percaya & harus mentaaati kepada mana2 sahabat, semoga allah mempersatukan muslimin serta meng hancurkan musuh2nya……….

  7. @durhaqen

    Memang ada riwayat dalam hadits Sunny yang memberikan jaminan 10 orang sahabat dengan sorga.

    Ketika kita mencermati kehidupan diantara 10 sahabat yang dijamin sorga dengan banyaknya kekhilafan yang mereka lakukan baik yang kecil maupun yang besar, selayaknya kita bertanya ” Benarkah riwayat itu”

    Dalam riwayat Sunny juga disebutkan bahwa Nabi tidak memberikan jaminan sorga bahkan sekalipun kepada putrinya Fathimah Az Zahra yang sangat beliau cintai. Hadits ini disebutkan ketika menjelaskan ayat “Wa andzir ‘asyiirataka al-aqrabiin”

    Allah telah memberikan kabar gembira akan mensucikan ahlul bait “wa yuthahhirukum tahhiira” Kalau kepada mereka saja tidak ada jaminan ” la ughny anki min Allah syaiaa” layakkah untuk selain mereka ?

    Wallaahu a’lam

    • masalahnya, kerana mereka(suni) sudah terdoktrin bahwa para sahabat tsb lebih utama dari para ahlbayt Nabi saw, buktinya kitab2 hadist mereka didominasi oleh periwayat para sahabat dari pada Ahlbayt Nabi saw.

  8. saat kami menonton debat katholik vs islam,…… ada satu peserta pendeta secara fasih menyudutkan sejarah nabi dan menistakan org disekeling nabi,semua hadirin muslim tercengang ketika pendeta mengatakan; aku dapatkan beberapa artikel dri situs syiah berbahasa inggris arab dan indonesia” ok artikel anda bs dimanfaatkan oleh kristen,hindu,atheis yang anti islam,mau lanjut terus mas,nte syii akhwal bukan!!!

  9. @M.abdullah Habib :
    Anda sepertinya orang yang faham akan kaidah2 ilmu hadits, namun anda luput menilai tulisan diatas, pada awal tulisannya saja sang “penulis” yang hebat mulut dan lidahnya ini saja sudah tidak mampu membedakan mana hadits dhoif dan shohih, apalagi hadits yang menjadi pokok bahasannya (lebih jelas lagi ketidak tahuannya alias asal copas tanpa ilmu), paling banter sag penulis akan menjawab : liat ini liat itu tanpa rasa malu sedikitpun atas hadits dhoif yang dibawakannya diawal tulisan….
    Tapi, karena sang penulis seorang syi’i, maka tak heran dia tidak takut dengan ancaman pada hadits shohih tentang larangan berdusta atas nama Nabi yang notabene haditsnya terdapat pada shohih bukhori, karena sang syi’i jelas menolak isi shohih bukhori yang perawinya kebanyakan sahabat yang dia kafirkan, jika manusia sekelas Rosululloh saja ancamannya sudah tak dihiraukan?apalagi terhadap umar dan para sahabat lainnya??jelas lebih berani lagi…jadi perilakunya tersebut tidaklah aneh bagi kami, karena ibarat kereta api, penulis ini hanya serpihan gerbong belakang yang sudah jauh tertinggal dari kepala kereta itu sendiri, artinya apa yang dia sampaikan tidak aneh lagi alias basi / expired, karena hanya mencomot dari para salaf as “salah”nya saja… 🙂

    Ibnu Jakfari:

    Anda perlu belajar perbedaan antara hadis dhaif dan hadis maudhu’! baru setelah itu Anda boleh berkomentar.

  10. @ibnu jakfari : tentu saja anda menyarankan saya belajar tentang perbedaan hadits dhoif & maudhu menurut versi syi’ah kan?oh…tentu saya keberatan, karena versi syi’i adalah versi pemula, telah banyak para ulama sunni yang menulisnya jauh sebelum versi syi’ah muncul, jika anda membicarakan menurut versi sunni, maka tentu anda mendapatkan informasi yang salah tentang masalah penggunaan hadits dhoif yang dibolehkan, karena yang dimaksud oleh para ulama dengan hadits tersebut adalah hadits hasan, yaitu hadits dhoif namun karena berbagai hal diantaranya diriwayatkan oleh banyak para perawi tsiqoh pada zaman yang berbeda, maka hadits tersebut terangkat menjadi hasan dengan kaidah sederhana “tak mungkin orang berbohong secara serempak pada zaman dan waktu yang berbeda”, dan ketahuilah hal para ulama yang membolehkannya pun memberikan syarat yang sangat ketat sekali, namun untuk kategori hadits lemah tetap yang rojih menurut jumhur ulama tidak boleh diamalkan, apalagi dijadikan prolog menghujat umar 🙂 , saya yakin dalam hal dunia saja anda tidak mau menerima uang palsu walau hanya pecahan Rp.1000; apalagi Rp. 100.000, – 🙂 jadi ya difahamilah, biar gimana pun yang namanya hadits, ya pakailah yang shohih saja mas, kalo ada uang asli kenapa pakai yang palsu 🙂 ?? tapi jangan dipakai menghujat umar lah, dimana antum dan para syi’i waktu perang badar mas?? sedangkan umar mati – matian mempertahankan Islam, antum masih jadi angin, berkacalah sedikit dalam hal menilai para salaf ash sholih, jangan hanya menelan bulat2 doktrin syi’ah “gegelempengan” bisi meleg dina tikoro maneh engkena (kata sunda), anda masih muda, jalan masih panjang, carilah islam pada hulu mata airnya yang bersih….semoga bermanfaat ya mas…allohu yahdik…

    ______________

    Ibnu Jakfari:

    Suhbanallah, sungguh menggelikan apa yang Anda utarakan tentang hadis dha’if dan sikap ulama’ dalam mengamalkan berdasarnya atau tidak!
    Jika apa yang Anda utarakan itu benar coba sebutkan ulama siapa yang berpendapat seperti yang Anda utarakan?
    Tidak usah mempelajari teori ilmu hadis dalam Syi’ah karena Anda belum tentu mampu memahaminya. Pelajari saja mushtholah hadis Sunni!
    kan dha’if? mengapa Anda campuradukkan di sini?
    kemudian Anda berkata dengan membawa contoh uang asli dan uang palsu! Itu jelas membuktikan kejahilan Anda (maaf terpaksa demi menyadarkan siapapun yang sok alim) hadis palsu itu maudhu’. Jadi untuk membuktikan kejahilan Anda coba definisikan apa itu hadis dha’if dan apa itu hadis maudhu’ (palsu)

    • @Abanahnajibril

      Mas… Sy kurang begitu tahu mengenai kebenaran riwayat hadist (bagaimana membuktikan parawinya jujur atau boong).. namun sy hanya bs memahaminya dr kulit2 luarnya saja.. termasuk beberapa ketidak masuk-akalan (red. Kejahilan anda) susunan kalimat2 anda diatas yang menunjukkan kesalahan berpikir anda dan menurut sy anda tdk pernah belajar ilmu logika (cara berpikir benar), berikut daftar kalimat anda diatas :

      1. (tentu saja anda menyarankan saya belajar tentang perbedaan hadits dhoif & maudhu menurut versi syi’ah kan)

      Dari tulisan ataupun catatan kaki mengenai daftar hadist di atas semua versi Sunni.. coba tunjukkan dimana Admin menggunakan Hadist Syiah.. jd tdk mungkin admin menyarankan anda belajar versi syiah.. wong dari komentar awal sdh benci dgn Syiah

      2. (karena versi syi’i adalah versi pemula, telah banyak para ulama sunni yang menulisnya jauh sebelum versi syi’ah muncul)

      Sangat aneh dan sangat lucu dan sangat terliahat klo anda sedikitpun tdk tau apa2 tentang Syiah (jahil).. Coba baca sejarah lagi degh.. kapan istilah Syiah itu ada dan kapan istilah Sunni itu ada? karna itu akan menentukan ulama mana yg dahulu ada.. buktikan itu baru anda boleh mengatakan kalau ulama sunni sdh menulis jauh setelah versi Syiah itu ada…

      3. (jika anda membicarakan menurut versi sunni, maka tentu anda mendapatkan informasi yang salah tentang masalah penggunaan hadits dhoif yang dibolehkan)

      hahaha… lebih aneh dan lebih jahil lagi.. Anda mati2an menolak versi Syi’ah.. kemudian admin membawakan/menggunakan versi Sunni.. anda katakan “pasti salah..” yaaa mau dibawakan versi apa lg… kan diskusinya antara Versi Syiah dan Sunni.. dan kalau seperti itu cara diskusinya yaa cukup sampai disini (kyk judul lagunya d’masiv hehe).. krn anda hanya mengaku benar sendiri… tanpa satupun menyebutkan ulama mana dan kitab apa berkenaan dgn itu agar kami dpt menilai kebenarannya… yaa kecuali anda ingin mengatakan kalau anda bkn Sunni.. lain lagi ceritanya…

      4. “tak mungkin orang berbohong secara serempak pada zaman dan waktu yang berbeda”

      Wkwkwkw… Asli Hancur… Sy sdh tdk bs memberikan gambaran spt apa cara berpikir anda… soalnya dr semua stateman anda inilah yg menurutku paling parah… Apa dasarnya mas nda boleh..? akal-pikiran sj tdk menolak klo hal spt itu bs terjadi dan juga banyak sejarah yg menceritakn tentang kasus spt itu. Pernah baca nda mas teori yg mengatakan bahwa Bumi ini datar..? setelah sekian lama ternyata diketahui bahwa ternyata bumi ini bulat…? dan banyak pada zaman itu yg sebenarnya sdh mengetahuinya namun krn takut mentang wacana dominan sehinga meraka berbohong.. klo contoh teori itu menurut mas kurang.. tinggal kirim alam emailnya.. sy bersedia mengirimkan kisah2 cerita kebohongan serempak yg se-zaman dan waktu berbeda yg anda maksuk. SARAN SAYA MAS.. JGN SEKALI-KALI MENJADIKAN ITU SEBAGAI KAIDAH (HUKUM) apa lg menyakut ajaran agama.. Fatal akibatnya… kalau sebagai bahan pertimbangan syi’ah-syi’ah saja.. (red; syah-syah saja hehe) dan menurutku, sejauh yg sy pernah baca mengenai kaidah-kaindah (hukum) memahami Hadist Mazhab syi’ah jauh lebih logis dalam kaidahnya yaitu “Tidak menelan mentah-mentah semua hadist yg ada.. sejujur dan sedekat apapun periwayatnya… Kecuali Hadist tersebut tdk bertentangan dengan Alqur’an dan kaidah akal”

      Salam Ukuwah Islamiah…

  11. JAKFARI…….JAKFARI…….!!! setoplah ….sudahilah ….!!, tidaklah cukup buat anda yng hanya mengandalkan kehebatan berputar-putarnya mulut dan lidahmu untuk menulis artikel semacam ini , yang menuruti nafsu …………semata, ingatlah pada masa lampau, bahwa anda tidak lebih dan kurangnya seperti embrionya masa kini dari ABDULAH BIN SABA yang punya standar ganda, seperti MALING TERIAK MALING. yang konon “KATANYA” tokoh tersebut tokoh “FIKTIF”.???, tapi nyatanya kaum-kaum seperti anda sangat MEN- DUPLIKASI retorikanya tokoh tersebut (iri, dengki, dendam, adu-domba, caci-maki, hasut dansejenis -nya).

    selayaknya:
    – Mencaci pasti salah….!!
    – Sangka baik bukanlah membenarkan yang salah
    – Ceritakanlah yang baik-baik atas mereka yang
    sudah wafat.
    – Dendam masa lampau hapuskanlah dalam men cari ridho Allah.
    – Vonis salah-benar hak Prerogatif Allah semata.

    Wassalammmmm>………..!

  12. salam saudara, alquran jg telah di turunkan lebih 1400 tahun yg lalu lantas bagaimanakah kita menentukan kebenarannya, para sahabat jg sama seperti kita, ada yg beriman, ada jg yg munafiq, kembali kita rujuk dgn alquran setelah itu hadis, contohnya berapa ramai sahabat yg meninggalkan rasulullah didalam perang uhud sehingga menyebabkan rasulullah cedera, sehingga alquran mencela mereka,semoga allah mempersatukan muslimin…..

    • @abu khaidar

      anda perlu sangat mengaji dan memahami isi alqu”an dengan pemahaman yang shohih bukan palsu(syiah)

      allah swt telah menerangkan dalam alkitabnya
      BAHWASANYA ALLAH MENURUN ALQUR’AN DAN MENJAGA NYAAKAN UTUH SAMPAI HARI KIAMAT .

      MANA YANG ANDA PERCAYA….???
      SYIAH KAH ATA TUHAN PENCIPTA ALAM YAITU ALLAH SWT

      apakah anda mengerti

  13. Ana mau tanya..Apakah cara bersuci sprti itu salah? Jk mang susah mencari air. Salam

  14. Saya mau nanya..Apakah cara bersuci sprti itu salah? Meski ada air maupun tdk..Salam

  15. @jatmika
    Abdullah-bin-Saba-Benar-Tokoh-Fiktif
    SKEMA PEMBUKTIN RIWAYAT SUNNI DAN SYI’AH

    ABDULLAH BIN SABA’ BENAR TOKOH FIKTIF (Skema pembuktian riwayat sunni dan syi’ah)

    Saya sudah meneliti ini bertahun-tahun. Bagimana dengan saudara?
    Sudahkah anda membuktikannya? atau hanya sekedar ikut-ikutan?

    Saya termasuk yang termakan fitnah ini… Alhamdulillah Allah menuntun saya untuk tidak manut tanpa alasan yg bisa dipertanggungjawabkan pada Kyai saya. Hingga akhirnya saya menelitinya sendiri dan akhirnya kutemukan kebenaran….

    Abdullah bin Saba adalah Tokoh ciptaan Saif bin Umar At Tamimi seorang yg tertuduh sebagai zindiq.

  16. buat abahnajibril
    Mas.. ente ginama sih kok sukanya keluar tema.. bahas aja tentang ceboknya Umar.. apa riwayat yang di bawakan pak admin itu salah atau betul? gitu aja kok repot

  17. @all :
    Sedikit pencerahan bisa anda dapati di blog saya, silahkan lihat, adapun sebagian besar yang penulis saya sikapi dengan beberapa catatan:
    1, Penulis tidak faham ilmu hadits sehingga hadits dhoif pun dengan bangga (kalo ga mau disebut tak punya malu) dijadikan sebagai prolog artikelnya, maka jelas minim keilmuannya,
    2. Selanjutnya jika sudah bisa diukur tingkat kepandaiannya dengan bukti prolognya, maka apa yang harus di diskusikan lagi??
    3. Diantara kekurang pandaiannya bisa dilihat melalui ucapannya yang sangat provokatif :
    >>Kata-kata Sayyidina Umar, ‘Beginilah kami diajari.’ mengundang tanda Tanya besar, siapa yang mengajarkan cara ber-istinja’ seperti itu, sebab yang dinukil para ulama Ahlusunnah menyalahinya?<>Ma’af, kami tidak mengerti makna filosofis yang disampaikan Sayyidina Umar tentang manfa’at kencing berdiri dan bahaya kencing sambil jongkok, mungkin para ulama Ahlussunnah ada yang mengerti, tolong jelaskan untuk kami?!

    Mungkin untuk melegalkan kebiasaan Sayyidina Umar yang kencing sambil berdiri, para sukarelawan pembuat hadis mengada-ngada bahwa Nabi saw. kencing sambil berdiri di tempat sampah orang lain!

    Siapa tahu? Hanya Allah yang tahu dan tentunya juga si pembuat kepalsuan itu!<>Tetapi istri tercinta Nabi saw. yang kata ulama Sunni Nabi saw. memerintah kita mengambil separoh ajaran agama kita dari Humairâ’ (panggilan manja Aisyah)… menentang keras tuduhan yang dialamatkan kepada Nabi saw. bahwa beliau kencing berdiri. Aisyah berkata, “Barang siapa mengabarkan kepadamu bahwa Nabi saw. kencing berdiri jangan dipercaya. Beliau tidak pernah kencing melainkan sambil duduk.” (HR at Turmudzi pada bab 8: Larangan Kencing Berdiri,1/10 hadis no.12) setelahnya at Turmudzi berkata, “Hadis Aisyah ini adalah hadis tershahih dalam bab ini.

    Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, an Nasa’i dan Ibnu Majah.<>buat abahnajibril
    Mas.. ente ginama sih kok sukanya keluar tema.. bahas aja tentang ceboknya Umar.. apa riwayat yang di bawakan pak admin itu salah atau betul? gitu aja kok repot<<

    Biar ga repot, mampir aja dan Baca deh kelanjutannya di blog saya….

    kesimpulannya : Diskusi dengan syi'ah tidak akan ada titik temu, ibarat mata angin, tafsir qur'an mrk punya, hadits terbaru (setelah nabi meninggal) mereka punya, ulama dengan rumusan baru aqidah,fiqh,manhaj,de el el jg mereka pny, jd dah cukup syarat mendirikan agama baru kok, makanya sebagian ulama sunni telah menyebut dengan Dienusy Syi'ah – agama syi'ah…..

    Sekian…

  18. @abahnajibril: Penulis tidak faham ilmu hadits sehingga hadits dhoif pun dengan bangga (kalo ga mau disebut tak punya malu) dijadikan sebagai prolog artikelnya, maka jelas minim keilmuannya,

    Baru tahu ada ukuran untuk mengukur keilmuan seperti ente bilang….

    pak jakfari pakai prolog itu pakai riwayat suni atau syi’ah? apa anda tahu riwayat yang dijadikan dasarnya itu dari sunni? dan anda tahu bahwa riwayat seperti itu tidak ada di syi’ah?

    bantah aja dengan ilmu, insya Allah para pembaca blog ini bisa membedakan antara ngarang/asbun dan hujjah ilmiyah.

  19. sadarlah wahai sodaraku…kalian selama ini membela mati2an manhaj Kalian (SUNI)…coba Pembawa Rahmat kepada alam dan seisinya..nah lihatlah apa yg terjadi pada negara2 Suni SAAT INI ..??!! para pengusanya asyik bermesraan dengan para penindas dan penjajah (Kapitalis dan ZIONIS)…INDONESIA mayoritas SUNI sdh jelas dari dulu sdh banyak dikibulin ama Amerika tak berkutik diketiak USA malah sekarang jadi negara terkorup no.5 didunia dan susah majunya…YORDANIA,.ARAB SAUDI,. Uni Emirat ARAB terlihat megah dan sejahtera tapi hakekatnya jatuh hina karena berlindung pd USA dan Israel….Mesir pun samimawon presidennya tunduk pd Penjajah dan tdk bisa menolong warga Palestina yg ingin mencari swaka di negaranyaPAlestina…ITULAH KENYATAANNYA SUNI SEKARANG INI DAN SAMPAI AKHIR JAMAN.\ akan tetap seperti itu.

    hanya Negara ISlam IRan yg terlihat jelas dan tdk dibuat2 terbebas dari ketergantungan pd PENJAJAH dan HANYA KARENA INGIN PANTANG HINA…..Ayolah nda usah gengsi kalian (suni) utk meniru Iran…kapanlagi waktunya..rakyat sdh banyak menderita nih…di SUNI kesejahteraan cuman milik segelintir org saja termasuk para penguasanya itupun karena mereka rela utk menghinakan diri mereka, menjual harga diri umat Islam demi kepentingan nafsu kekuasaan dan duniawi segelintir org2.

  20. ass
    salam kenal, sy sbg muslim agak miris lihat kalian diskusi dengan saling menyalahkan, sy cuma mau pesan
    1. jika berdebat, debatlah dengan baik (pesan quran)
    2. semua sahabat nabi patut kita hormati termasuk umar atau ali
    3. kebenaran sebuah hadits harus diteliti kembali, karena boleh jadi satu hadits oleh ulama berbeda pendapat ttg keshahihannya. oleh karena itu dipelajari dulu jangan dikomentari dulu
    4. jika ada hadits yg seolah-olah bertentangan dengan hadits lain mka tykanlah kpd ahlinya yaitu ulama hadits spy tidak jd debat kusir spt di blog ini
    5. kebenaran sejati hy milik allah jd jgn cepat menghina terutama sahabat nabi dimana sy yakin jihad dan iman mereka jauh di atas kita
    6. wama utitum minal ilmi illa qilil (ilmu kt ibarat setetes air dibanding lautan) oleh karenanya marilah lebih byk belajar daripada menghujat
    7. semoga anda semua apakah itu sunni atau syiah tetap dalam lindungan dan ampunan Allah

  21. KALAU UMAR BIN ALI DAN UMAR BIN HASAN KENCINGNYA BAGAIMANA??

  22. guru kencing berdiri….murid kencing berlari……kaya nya istilah ini cocok nich….. buat ikhwan sunni pecinta abu bakar & umar. so pasti….

  23. jangan samakan salapi/wahabi dgn sunni/aswaja , , , dong ! ! !

  24. nggak usah diperdebatkan untuk apa berdebat hal2 yang tidak perlu marilah kita lebih meningkatkan ilmu kita dg mempelajari Al Qur’an sehingga dijauhkan dari hal2 yang tidak perlu,serahkan semua kepada Allah SWT. Jelas dalam hadist disebutkan tidak boleh membicarakan kejelekan orang yang sdh wafat , kita kan tidak boleh membuka aib orang, smg kita semua diberikan hidayah Allah SWT Amin

  25. […] Ingin Tahu Bagaimana Cara Sayyidina Umar Bercebok Menurut Sunni? […]

Tinggalkan Balasan ke aburidho Batalkan balasan